Tolak Kader PKS Jadi Pengurus NU, Kiai Taufik Damas: Beda Ideologi! - HWMI.or.id

Saturday 19 June 2021

Tolak Kader PKS Jadi Pengurus NU, Kiai Taufik Damas: Beda Ideologi!

 Tolak Kader PKS Jadi Pengurus NU, Kiai Taufik Damas: Beda Ideologi

Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta KH Taufik Damas menolak kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk dalam jajaran kepengurusan NU, terlebih di Provinsi DKI Jakarta.

Hal tersebut disampaikan melalui cuitan yang ia bagikan pada akun twitter miliknya, Sabtu 19 Juni 2021, ketika dirinya ditanyai perihal syarat keanggotaan pengurus Nahdlatul Ulama (NU).

Di kutip hwmi.or.id dari Dakwahnu.id Awalnya, ia mengatakan bahwa SK kepengurusan NU DKI Jakarta baru diterbitkan. Ia kemudian mengaku mendapatkan pertanyaan mengapa seseorang bisa jadi pengurus NU.

SK pengurus NU Jakarta baru saja dikeluarkan. Ada bbrp orang japri saya mempertanyakan, kenapa si A bisa jadi pengurus NU? Saya jelaskan bahwa NU adalah melting pot. Siapa pun bisa jadi pengurus NU; dari partai apapun ada di dalam NU, kecuali PKS. Gak boleh, krn beda ideologi…

— Taufik Damas (@TaufikDamas) June 19, 2021

“SK pengurus NU Jakarta baru saja dikeluarkan. Ada bbrp orang japri saya mempertanyakan, kenapa si A bisa jadi pengurus NU?” kata Taufik Damas dalam cuitan twitter-nya, Sabtu 19 Juni 2021.

Kiai Taufik kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut pada cuitan yang sama.

Ia mengatakan bahwa pihaknya menerima siapapun menjadi pengurus NU, entah dari partai mana saja, begitu juga dengan orang yang berada di dalam NU. Akan tetapi, kata Kiai Taufik, hal itu tidak berlaku bagi kader Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

“Saya jelaskan bahwa NU adalah melting pot. Siapa pun bisa jadi pengurus NU dari partai apapun ada di dalam NU, kecuali PKS,” tegas Taufik Damas.

Kiai Taufik Damas menjelaskan bahwa pihaknya menolak dan tak memperbolehkan kader PKS menjadi pengurus Nahdlatul Ulama lantaran menurutnya partai itu berbeda ideologi dengan NU.

“Gak boleh, karena beda ideologi,” pungkasnya. (red)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda