Tewaskan Ratusan Orang, Begini Kronologi Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul
Oleh: Fathoni Ahmad
Menjelang dua pekan sejak Taliban menguasai Afghanistan, bom bunuh diri menggunjang bandara Kabul, Kamis (26/8) malam.
Dikutip dari BBC, peristiwa ini memakan korban jiwa sebanyak 90 orang dengan rincian, 77 warga sipil dan 13 tentara AS. Sedangkan korban luka-luka mencapai 158 orang. Sedangkan media lokal Afghanistan, Tolo News menyebut bahwa korban tewas akibat bom bunuh diri tersebut telah mencapai 100 orang.
Satu ledakan terjadi di Gerbang Abbey, tempat pasukan Amerika dan Inggris bertugas membantu evakuasi. Ledakan kedua terjadi di satu hotel di dekatnya. Setidaknya satu ledakan adalah bom bunuh diri, yang terjadi tak lama setelah AS dan sekutunya menyatakan terdapat ancaman besar serangan teroris dari kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
Pejabat Taliban mengatakan pengawal mereka termasuk di antara korban luka. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam unggahan di Twitter yang dikutip Prolific News mengatakan pihaknya dengan keras mengecam ledakan ganda di area yang dikontrol oleh militer Amerika Serikat. "Kami mengutuk pengeboman yang menyasar warga sipil di bandar udara Kabul," kata Mujahid. Ia menambahkan ledakan terjadi di "area yang tanggung jawab keamanannya ada di tangan militer AS".
Taliban official spokesman Zabihullah Mujahid condemns the bombing of Afghan civilians #Taliban #ZabihullahMujahid #Afghanistan #Kabul https://t.co/0CsgEHkvwk — Prolific News (@ProlificGlobal) August 26, 2021
Ledakan terjadi di gerbang Abbey tempat pasukan Inggris ditempatkan baru-baru ini. Gerbang ini adalah satu dari tiga gerbang yang ditutup menyusul peringatan adanya ancaman teroris. Sebelumnya, Australia, Amerika Serikat, dan Inggris termasuk negara yang merilis peringatan tersebut kepada warga mereka. Adapun warga yang telah berada di luar bandara diimbau untuk meninggalkan area itu secepatnya.
Lebih dari 82.000 orang telah diangkut menggunakan pesawat dari Kabul, setelah kota itu jatuh ke tangan Taliban 12 hari lalu. Sejumlah negara bergegas mengevakuasi warga mereka serta orang-orang Afghanistan sebelum tenggat pada 31 Agustus mendatang. Taliban menolak memperpanjang tenggat tersebut, namun berjanji mengizinkan warga asing dan warga Afghan untuk meninggalkan negara itu setelah 31 Agustus. ada sekitar 10.000 orang sedang menunggu dievakuasi dari Kabul menggunakan pesawat-pesawat AS.
Dikhawatirkan masih ada ribuan orang Afghanistan yang ingin meninggalkan negara mereka, namun tidak bisa mencapai bandara. Bandara Kabul saat ini dijaga oleh 5.800 tentara AS dan 1.000 tentara Inggris.
Sementara itu, IS-K atau Negara Islam Provinsi Khorasan (Islamic State of Khorasan) mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di bandara Kabul. Dikutip AFP, pernyataan IS-K itu hanya menyebutkan satu pengebom dan satu ledakan.
Sementara itu, ada dua ledakan bom yang terjadi di Bandara Kabul. IS-K merupakan afiliasi regional ISIS yang aktif di Afghanistan dan Pakistan, telah lama merencanakan serangan terhadap personel Amerika dan lainnya.
Setelah diakui pimpinan ISIS, IS-K mulai membangun basis di timur laut Afghanistan, khususnya Provinsi Kunar, Nangarhar, dan Nuristan IS-K telah membentuk sel-sel di Kabul yang telah melakukan sejumlah serangan bunuh diri yang menghancurkan di dalam dan di luar ibu kota Afghanistan sejak 2016.(Kendi Setiawan/NU Online)