Dikutip dari Suaraislam.co, menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan tidak ada tempat bagi radikalisme dan terorisme di tubuh BUMN.
“Saya dan segenap jajaran saya mendukung sanksi yang tegas bagi oknum di Kementerian BUMN maupun perusahaan BUMN yang terduga dan terbukti terlibat gerakan radikalisme dan terorisme tanpa terkecuali. Kita pastikan bersama-sama tidak ada tempat bagi terorisme di tubuh BUMN,” kata Erick, Kamis (16/9/2021).
Hal tersebut diungkapkan Erick saat menanggapi penangkapan teroris, di mana salah satunya adalah pegawai BUMN. Empat terduga teroris ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Jakarta Barat dan Kota Bekasi, Jumat, 10 September 2021 lalu. Salah satu terduga teroris yang ditangkap di Kota Bekasi berinisial S merupakan pegawai BUMN PT Kimia Farma Tbk.
“Kimia Farma memastikan oknum tersebut tidak memiliki akses dan kewenangan untuk melakukan penggalangan dana CSR (corporate social responsibility) melalui dana Kimia Farma. BUMN memiliki sistem verifikasi untuk memastikan tidak ada dana TJSL (tanggung jawab sosial lingkungan) yang digunakan untuk aksi terorisme,” kata Erick.
“Setiap langkah BUMN untuk membangun Indonesia. Kami tidak menoleransi terorisme. Kamu terus memperkuat proses internal untuk pencegahan dan penangangan radikalisme di lingkungan BUMN, termasuk kerja sama dengan BNPT, NU, dan Muhammadiyah,” kata Erick.
Dan siapa pun yang mengetahui ada oknum BUMN yang terpapar paham radikalisme atau terorisem, silakan laporkan ke kbumn.ri@bumn.go.id