Apel Akbar : 1.000 Kader KPNU Siap Kibarkan NU di Pulau Dewata
Dikutip dari nupedia.id, Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (KPNU) Bali menggelar Apel Akbar di Masjid Al Hidayah, Desa Candikuning II, Kecamatan Bedugul, Kabupaten Tabanan pada Minggu, 21 November 2021 dengan dihadiri Kader Se-Provinsi Bali dan Instruktur KPNU Nasional serta beberapa Instruktur KPNU Daerah luar Bali. Total 20 Instruktur PKPNU yang hadir (Nasional dan Luar Bali).
Instruktur Bali, Abdul Karim Abraham mengungkapkan, Apel Akbar adalah kegiatan pertama dilaksanakan di Bali dalam rangka silaturahim sesama kader dan yang paling utama yakni bertemu bersama Kiai-Kiai atau Instruktur Nasional dan pelbagai Instruktur luar Daerah Bali yang Hadir.
"Kami merasa sangat bangga dan terharu atas pertemuan ini," kata Iboy saat ditemui Nupedia.id sehabis acara.
Iboy menyebutkan, total kader KPNU Bali atas kerja keras Instruktur dan kader serta Do'a kiai sebanyak 1.096 kader melalui 14 Pendidikan kader selama dua tahun.
"Kami siap kibarkan NU di Pulau Dewata ini," ujarnya penuh semangat.
Ketua PWNU Bali, KH. Abdul Aziz yang turut hadir dalam acara tersebut merasa bangga dan terharu melihat langsung kader dan militansinya hasil didikan PKPNU Bali.
"Kebanggaan yang tidak terhingga, karena saya pada hari ini melihat secara langsung. Betapa yang sudah dilakukan oleh para instruktur dan kader penggerak yang sampai saat ini angkatan ke 14. Ini bukan capaian yang mudah, ini capaian luar biasa," ucap Kiai Aziz saat memberi sambutan.
Kiai Aziz meyakini KPNU Bali semakin berkembang kader-kadernya militan. Tutur kisahnya, walau dirinya belum pernah mengikuti PKPNU, tapi hasil informasi dari orang-orang yang dekat dengannya mengikuti PKPNU dampaknya sangat luar biasa.
"Saya yakin dan percaya, saya mendapat informasi betapa dasyatnya PKP ini. Maka dari itu saya yakin dan optimis, Insya allah akan menjadi kader militan yang kuat," ungkap Kiai Aziz.
Kiai Mun'im Instruktur Nasional menambahkan, bahwa keberhasilan dan berkembangnya PKPNU di seluruh Indonesia, terkhusus Bali tidak lepas peran besar para pendiri-pendiri NU dan Wali-Wali Allah.
Ini kerja para muassis (pendiri) yang bekerja bersama kita, berkat do'a Kiai Hasyim," ungkap Kiai Mun'im.
Sedangkan Kiai Adnan yang juga Instruktur Nasional memberikan teladan mengabdi di NU, bagi Kiai Humoris ini, tidak harus dikenal dan diketahui orang banyak, yang utama adalah bekerja dan berkorban untuk NU.
"Saya memilih untuk tidak menjadi terkenal. Saya siap menjadi montir di NU," ujar Kiai