Mengenali Ciri Khas ASROBI Yang Mengaku NU - HWMI.or.id

Monday 8 November 2021

Mengenali Ciri Khas ASROBI Yang Mengaku NU

 


Masyarakat sebaiknya tahu bahwa NU itu bukan hanya amaliyah, tapi juga fikrah dan harokah. 

Kalau hanya amaliyah, tidak sedikit kelompok pembenci NU amaliyahnya sama dengan NU. Maka harus kita tegaskan bahwa Aswaja belum tentu NU, namun NU sudah pasti Aswaja.

Bahwa Ormas yang beramaliyah Aswaja di Indonesia bukan hanya NU. 

NU adalah Ormas Aswaja terbesar di Indonesia, dan di luar NU banyak ormas-ormas kecil yang beramaliyah Aswaja antara lain Jamiat Kheir, PERTI, Al-Washliyah, Mathlaul Anwar, Al-Khairaat, Nahdlatul Wathan, eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Sarekat Islam (SI), eks Front Pembela Islam (eFPeI) dan banyak organisasi lokal lainnya.

Diantara tokoh Al-washliyah adalah Ustad Abdul Somad dan Tengku Zulkarnaen. Mereka melakukan semua ritual aswaja seperti tahlilan, mauludan, sholawatan, dan lain-lain. Namun pemikiran, gerakan dan semangat sebagian dari mereka berlawanan dengan NU.

Ingat kami hanya menyebut sebagian dari mereka, karena tidak semua anggota Ormas Aswaja selain NU lantas tidak sejalan dengan NU.

Aswaja ala NU kita sebut saja Aswaja Nusantara atau Aswaja Annahdliyyah. Aswaja Nusantara ini tidak radikal juga tidak liberal. Selalu sejalan dengan pimpinan struktural NU namun tetap hidup di dalam kultur NU. 

Semangat juang bahkan semangat hidupnya juga senantiasa untuk NU bukan untuk menghancurkan NU. Jika penganut Aswaja tidak memenuhi semua itu berarti Aswaja ghairu NU atau Aswaja roso W4H4B1 disingkat Asrobi.

Penyebutan mereka adalah Asrobi karena fikrah, harokah dan ghirahnya sejalan dengan wahabi, bukan dengan NU sebagai ormas aswaja terbesar. 

Ciri khas pemikiran dan gerakan yang melekat pada W4H4B1 juga melekat pada mereka (Asrobi), antara lain takfiri, yaitu suka mengkafir-kafirkan sesama muslim yang tidak sepemikiran dan sepergerakan dengan mereka.

Takfirisme ini merupakan cikal-bakal radikalisme dan radikalisme merupakan cikal-bakal terorisme. 

Mereka itu, W4H4B1 dan Asrobi sama-sama penganut teologi kebenaran tunggal, bahwa hanya merekalah kebenaran di alam semesta, kelompok selain mereka wajib musnah, wajib dibom dan sebagainya. 

Maka penganut teologi kebenaran tunggal dapat pula kita sebut sebagai penganut teologi maut.

Sebetulnya Asrobi jauh lebih berbahaya daripada W4H4B1, sebab Asrobi sering ngaku-ngaku sebagai NU padahal bukan NU, bahkan sangat benci NU. 

Kalau W4H4B1 jelas sekali bukan NU, mereka terang-terangan menyebut diri mereka sebagai bukan NU dan sering menyerang NU.

Maka Asrobi merupakan bahaya laten bagi NU, sedangkan w4h4bisme-takfirisme merupakan bahaya terbuka. 

Mari kita berhati-hati, ingatlah selalu alasan berdirinya NU sebagai antitesis aliran W4H4B1. 

By. Aswaja Pecinta Sholawat

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda