Suasana tenang dan gembira yang diupayakan oleh semua pihak yang ikut berperan dalam perhelatan besar lima tahunan dari ormas keagamaan terbesar di Indonesia sepertinya tak luput dari goyangan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, hal yang tidak diinginkan tersebut dikhawatirkan akan merusak suasana muktamar, ungkap Luqman, ketua Cabang Ansor Banyumas, yang sore tadi dikonfirmasi oleh anggota terkait suasana Muktamar NU di Lampung.
Perhelatan Muktamar NU yang dilaksanakan di Kota Bandar Lampung tanggal 22-23 Desember 2021 tersebut, hingga Kamis malam ini masih berfokus pada pemilihan Rois Syuriah PBNU untuk masa hidmat 2021-2026, "meskipun kami tidak dapat hadir langsung ke lokasi, tapi lalu lintaa informasi dari sahabat-sahabat media yang terjun ke lokasi bisa dipertanggungjawabkan" sambung Luqman.
Saat dikonfirmasi hal ihwal apa yg sedang membuat gundah warga NU di akar rumput, Luqman menjawab dengan lugas bahwa "ada oknum pengusaha yang memasang karangan bunga di lokasi muktamar, dan menurut informasi, karangan bunga tersebut ditengarai mencatut nama beberapa PWNU" tukasnya.
Seperti diketahui oleh warga NU Banyumas dan sekitarnya, terutama kader Ansor yang mengikuti perjalanan Muktamar NU melalui media, ada keresahan terkait kabar tentang pemasangan ucapan selamat atas terpilihnya salah satu kandidat ketua umum PBNU, "ya setelah kami menanyakan langsung kepada sahabat media di lokasi Muktamar, mereka membenarkan hal itu, padahal hingga malam ini, forum sidang di Muktamar masih berfokus kepada AHWA"
Masih menurut Luqman, menyatakan bahwa Ia diminta oleh beberapa kader Ansor di Banyumas, untuk memohon bantuan tim media di lokasi menemui pihak yang tercatut guna konfirmasi kebenaran informasi. "hal ini penting, mengingat foto-foto karangan bunga ditengarai hoax tersebut sudah santer beredar di jaringan informasi grup-grup whatsapp warga NU dengan massif sejak Kamis sore tanggal 23 Desember dan itu belum waktunya memberi ucapan selamat" tegas Luqman.
"Sepertinya sah-sah saja masyarakat menyebutnya penyebaran kabar hoax, mengingat belum ada yang namanya terpilih sebagai ketua PBNU, bila karangan bunga tersebut memang hanya untuk persiapan, mestinya tidak dipasang dulu di lokasi dong, apa lagi bila tempatnya memang strategis dan mudah dilihat oleh orang-orang yang berada di lokasi muktamar" lanjut Luqman.
Dari pengamatan media yang ikut memantau laju informasi yang sampai ke wilayah-wilayah ada lebih dari 5 nama / jabatan ketua di jajaran NU wilayah dan Badan Otonom NU yang di catut, sebagaimana informasi tim media Ansor yang berada di lokasi, diantara para ketua yang dicatut namanya antara lain Ketua PWNU Jawa Tengah, PWNU Jawa Timur, PWNU Aceh dan PWNU Sulawesi Selatan.
Luqman berharap agar kader Ansor di akar rumput untuk senantiasa berprasangka baik mengingat hal tersebut masih proses tabayyun. Ia juga menyayangkan pihak pengusaha karangan bunga yang terlalu bersemangat meraup keuntungan hingga sepertinya melupakan etika dalam melayani pesanan pelanggan, "ini ucapan prematur, dan beresiko dianggap menyebarkan hoax bila tidak segera dikonfirmasi" tutupnya.
Hingga berita ini dimuat, pihak pengusaha karangan bunga yang namanya terpampang dibawah ucapan 'selamat atas terpilihnya KH. Said Aqil Sirajd sebagai ketua umum PBNU' belum dapat dikonfirmasi, dan pihak-pihak yang dianggap dicatut namanya juga belum seluruhnya dapat dihubungi karena padatnya acara di lokasi kecuali bukti chat dari Kyai Marzuki Mustamar srlaku Ketua PWNU Jawa Timur. (PM/Ipul)