Kiai Marzuki Minta Nahdliyin Waspadai Gerakan yang Serupa NU - HWMI.or.id

Monday, 31 January 2022

Kiai Marzuki Minta Nahdliyin Waspadai Gerakan yang Serupa NU

Kiai Marzuki Minta Nahdliyin Waspadai Gerakan yang Serupa NU

Oleh: Sa'dullah

Dikutip dari NU Online Jatim,Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar meminta kepada Nahdliyin untuk mewaspadai gerakan-gerakan yang menyerupai NU.

“Mereka adalah gerakan Ahlussunah wal Jamaah tapi bukan NU. Kelompok tersebut sering melakukan kamuflase dan penipuan, baik secara lisan maupun perilaku,” ujarnya saat pembukaan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) yang digelar Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Timur, di Ponpes Syaichona Moh Cholil Bangkalan, Jum'at (28/01/2022).

Menurut Kiai Marzuki, kelompok ini kerap menyelenggarakan acara yang kental dengan tradisi NU, semisal Mualid. Namun, mengundang penceramah yang suka mengkafir-kafirkan dan menganggap sesat kelompok lainnya.

"Mohon maaf, katanya menggelar acara maulid, nanti ceramahnya suka menyebut kelompok lainnya kafir, sesat, toghut. Nah, masyarakat diajak maulid ya mau, wong amalan NU,” ungkapnya.

Kiai Marzuki menekankan Nahdliyin untuk berhati-hati dengan kelompok yang demikian. “Sekali lagi, hati-hati kepada gerakan di luar NU. Meskipun dhahirnya kayak Aswaja, tapi tetap saja ada misi non Aswaja dengan menghadirkan ustadz atau mubaligh yang kontra aswaja," tegasnya.

"NU, Islam, yang tidak Islam bukan NU; NU, ahlussunah wal jamaah, yang bukan ahlussunah wal jamaah bukan NU; Syiah bukan NU; Wahabi bukan NU; muktazili bukan NU; Qodari bukan NU; Roghfidi bukan NU; Liberal juga bukan NU; NU, ahlussunah wal jamaah; NU, hubbul wathon minal iman; NU, NKRI harga mati," tegas Kiai Marzuki.

Ia menambahkan, bagaimana pun ia mengaku berislam dan menganut paham Ahlussunnah wal Jamaah, jika menolak Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka ia tetap bukan golongan NU.

“Islam seperti apapun, mengaku Ahlussunnah seperti apapun, full asy'ariyah, full maturidiyah, full syaifi’iyah, full mengikuti Sultonil Auliya Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, kalau ternyata tidak pro NKRI, menolak pancasila dan NKRI, tidak hubbul wathan, bahkan kadang sering kontra kepada pemerintah dan negara, yang begitu juga bukan NU meskipun akidah dan ideologinya Ahlussunah wal Jamaah,” tegasnya.

Selain pentingnya membela negara, NU juga membawa misi kemanusiaan. Disebutkan, bahwa berdakwah, melakukan nahi-munkar, dan lainnya merupakan kewajiban, tapi dalam mengupayakannya NU tidak akan mencederai rasa kemanusiaan. 

"Karena NU tidak akan melakukan itu dengan cara-cara yang membuat perpecahan dan  mendzalimi manusia, NU ingin tidak salah dengan haqqul adami," pungkasnya.

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda