Dalam sejarah Islam, banyak orang yang tidak memiliki kredibilitas keilmuan berdalil langsung dari al-Qur’an dan hasilnya beragam: Ada yang jadi ekstremis, aliran sesat, bahkan teroris. Semuanya merasa punya dalil dari al-Qur’an yang dia tafsiri seenaknya sendiri.
Dulu di masa awal islam, sekte Khawarij muncul dengan jargon berhukum dengan al-Qur’an. Kebanyakan pentolan mereka adalah para penghafal al-Qur’an, tapi bodoh sehingga mereka dengan mudahnya mengafirkan rival politiknya lalu menyerang dengan kekuatan senjata dengan dalih ikut al-Qur’an.
Khalifah Ali bin Abi Thalib pernah menantang mereka untuk membawa mushaf al-Qur’an lalu beliau menyuruh mushafnya berbicara untuk menjawab persoalan yang ada. Mereka pun berkata: "Mushaf kan tidak bisa bicara?".
Beliau menimpali kurang lebih begini: "Ya benar, yang berbicara adalah kalian". Barulah mereka sadar bahwa mereka hanya penafsir dan ucapan mereka bukanlah ajaran al-Qur’an tapi ajaran hasil tafsiran mereka sendiri. Tapi yang namanya orang bebal, meski disadarkan tetap kembali lagi hingga mereka semua akhirnya diperangi.
- Gus AWA -