Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan menyayangkan adanya oknum pejabat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) diduga terlibat menjadi petinggi dalam gerakan makar NII.
Padahal menurut Ken, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden, tapi ada oknum yang memanfaatkan untuk kelompok tertentu saja.
Menurut Ken, oknum pejabat Baznas tersebut juga mengelola yayasan dan ratusan santri tahfidz quran, dan semua yang di dalam sudah berbaiat di NII.
Anak anak yang masih polos di ekploitasi dan diajari benci kepada pemerintah yang mengarah pada penegakan negara Islam Indonesia.
Menurut Ken, memang saat ini anak yang direkrut tersebut belum termasuk dalam katagori melakukan tindakan teroris, tapi pemikiran intoleransi dan radikalisme sudah ada dalam dirinya sudah sangat berbahaya.
Anak anak yang sudah berbaiat sudah punya modal intoleransi dan pemikiran radikalisme itu bila ketemu dengan kelompok jihadis tidak perlu lama untuk melakukan aksi teror maupun aksi bom bunuh diri.
Diharapkan ketegasan negara melalui regulasi yang melarang semua paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila, bila tidak maka bibit intoleransi dan radikalisme akan tetep subur di Indonesia. Tutup Ken.
