Madinah Bukan Negara Agama! Inilah 5 Inspirasi Bernegara Ala Nabi - HWMI.or.id

Wednesday 5 October 2022

Madinah Bukan Negara Agama! Inilah 5 Inspirasi Bernegara Ala Nabi

Oleh: Amil Nur fatimah in Narasi

Madinah Bukan Negara Agama! Inilah 5 Inspirasi Bernegara Ala Nabi

Sebagai pemahaman yang sangat keliru, jika kejayaan/peradaban Madinah yang begitu gemilang, lalu dianggap karena mengaplikasikan “negara agama”. Sebab, kita harus paham satu hal, bahwa Madinah bukanlah negara agama. Madinah dibangun oleh Nabi di atas dasar kesepakatan bersama yang memikat.

Madinah kokoh dengan kebersamaan yang harmonis di tengah perbedaan agama atau-pun suku. Jadi dari sinilah kita harus pegang pemahaman demikian sebagai satu prinsip. Guna, membantah segala ajakan kelompok radikal untuk menegakkan negara Islami ala Nabi. Sebagaimana, ada 5 inspirasi bernegara ala Nabi yang harus kita paham.

Pertama, Nabi membangun negara Madinah dengan prinsip (persamaan hak) kebebasan dalam beragama. Mengapa? karena ini tidak terlepas dari tujuan fundamental menjaga tatanan sosial agar tidak terjadi (konflik-pertumpahan darah). Sebab, kalau ditinjau secara prinsip Islam, Allah SWT membenarkan hal demikian dan termaktub di dalam (QS. Ali Imran:103)

Dari sinilah, mengapa Nabi Muhammad SAW membangun negara Madinah yang tegak menjulang tidak berdasar ke dalam prinsip (destruktif) terhadap keragaman. Beliau menghidupkan pola sosial-masyarakat Madinah dengan memberikan hak kebebasan bagi masyarakatnya agar aman, nyaman, damai dan tenang di dalam beraktivitas keagamaan sesuai yang dianutnya. Tanpa ada diskriminasi, intimidasi atau-pun intoleransi.

Kedua, prinsip bernegara yang menjunjung tinggi (kesetaraan sosial-kemanusiaan). Di mana, Nabi tidak pernah membeda-bedakan perlakukan atau-pun tidak bersifat diskriminatif terhadap identitas atau kelompok tertentu. Akan tetapi, Beliau menjamin kesetaraan sosial-kemanusiaan di Madinah yang termaktub di dalam (piagam Madinah). Bahwa, semua memiliki hak secara sosial-kemanusiaan yang kokoh dan semuanya terjamin serta dilindungi oleh undang-undang negara.

Ketiga, prinsip bernegara yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW selalu anti terhadap konflik, kekerasan atau-pun pertumpahan darah. Di mana, segala keragaman agama, suku dan segala persoalan haruslah berada dalam titik penyelesaian yang bersifat damai dan saling menghargai. Sehingga, hal inilah yang menjadi hal penting yang sejatinya menampakkan bahwa Nabi itu adalah sosok Rasulullah yang benar-benar membawa rahmat dan membawa ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

Keempat, prinsip bernegara yang mengupayakan semacam (kebersamaan). Bersifat kolaboratif tanpa memandang keyakinan agama, suku atau etnis apa-pun. Karena, segala yang berkepentingan demi sebuah negara (nasionalisme) semua harus bekerja-sama untuk membangun peradaban negara yang gemilang. Hal inilah yang menjadi kunci penting di balik peradaban kota Madinah yang begitu sangat gemilang.

Kelima, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Di mana, Nabi Muhammad SAW sama-sekali tidak ingin kota Madinah terkotori dengan praktik yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Untuk bisa membangun siklus kehidupan sosial yang bisa saling membantu, tolong-menolong dan tidak ada satu-pun sikap yang penuh kebencian dan merobek nilai-nilai kemanusiaan itu.

Urgensi 5 Prinsip Bernegara Ala Nabi Muhammad SAW yang Harus Kita Praktikkan di Negeri ini

Dari 5 prinsip bernegara ala Nabi yang telah dijabarkan di atas, sejatinya tidak hanya sekadar menjadi (wawasan) semata. Tetapi, harus menjadi prinsip etis kita (sikap sosial) kita di dalam bernegara di negeri ini. Sebagaimana dalam prinsipnya, mencintai Nabi berarti harus mengikuti cara bernegara Beliau.

Dalam praktiknya, kita mengombinasikan 5 hal tersebut ke dalam sikap berbangsa-bernegara kita. Seperti menjunjung tinggi kebersamaan, persatuan, perdamaian, mengupayakan persamaan hak (saling menghargai) dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Karena, prinsip yang demikian merupakan titik sentral perjuangan Nabi di dalam membangun negara yang harus kita cintai.

Sumber: Damailah RI

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda