Setiap tahunnya ada lebih dari seribu pelajar Indonesia dari berbagai latar belakang yang pergi ke negara-negara Timur Tengah untuk mempelajari ilmu agama Islam. Mesir, Yaman, Saudi, dan Iran menjadi beberapa negara yang menjadi primadona para pelajar itu.
Para pelajar itu diharapkan mampu menggali ilmu-ilmu keislaman langsung dari sumbernya, mencari hal-hal baik yang bisa diterapkan dalam kehidupan umat Islam di Indonesia.
Namun ternyata, saat kembali ke tanah air, mereka tidak hanya membawa ilmu yang mereka pelajari, namun juga membawa konflik politik dan sektarian yang memang selalu menghiasi Timur Tengah belakangan ini.
Akhirnya, para alumni Timur Tengah itu pun justru meneruskan konflik yang terjadi di sana ke tanah air. Tidak heran jika kita sekarang melihat masyarakat kita terlibat dalam konflik yang serupa dengan apa yang terjadi di sana.
Padahal, masyarakat hanya berharap para alumni itu membawa perubahan yang bisa mengarahkan umat Islam Indonesia ke arah yang lebih baik, dan bukan sebaliknya.
Islam Indonesia memang berasal dari Timur Tengah, karena memang Islam berasal dari sana. Namun Islam Indonesia bukanlah Islam fotokopi yang meniru segala hal yang terjadi di sana tanpa memilah baik dan buruknya.
Sudahlah, biarkan guru-guru kita di sana terlibat konflik yang tak kunjung usai, kita tidak perlu ikut campur, dan bukan itu yang Indonesia harapkan dari kepergian kita kemarin. Sekarang bagaimana kita membangun negeri ini bersama-sama.
- Fahmi Hasan Nugroho -
