Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyorot aksi Apel Siaga Ganyang Komunis yang dimotori oleh Persaudaran Alumni 212 (PA 212) dan beberapa ormas islam lain.
Aksi tersebut jadi sorotan karena melibatkan anak-anak. Demikian disampaikan Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra dalam keterangannya.
“Artinya sudah kesekian kali anak-anak terlibat aksi tanpa sanksi yang tegas,” kata Jasra.
Selain itu, KPAI turut menyoroti protokol kesehatan yang belum sepenuhnya diterapkan panitia apel di dua lokasi tersebut.
“Pemandangan di lapangan juga memperlihatkan ada orang tua yang bermasker dan tidak. Begitu pun balita ada yang bermasker dan tidak,” ucap Jasra.
Hal lain yang ditemukan adalah banyaknya ujaran kebencian yang muncul dalam aksi tersebut. Seperti narasi menghalalkan sembelih orang dan sembelih komunis.
Ujaran kebencian itu, kata Jasra, dikhawatirkan bisa memberikan dampak buruk terhadap perkembangan jiwa anak.
"Tentu memberi dampak buruk kepada perkembangan jiwa anak-anak ke depan. Terlebih lagi, kalau terus tumbuh subur di komunitasnya atau aksi-aksi berikutnya," lanjut Jasra.
Terakhir KPAI melihat anak-anak yang merokok dalam apel tersebut. Bahkan, antaranak saling berbagi hisapan rokok di lokasi.
"Tentu KPAI sangat menyayangkan Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) masih terus membiarkan anak-anak terlibat dalam aksi mereka. Seraya berharap para penegak aturan perlindungan anak dapat memberi sanksi tegas, agar dampak risiko, ancaman jiwa masa depan anak anak Indonesia dapat di selamatkan sejak dini," beber dia.
Lebih lanjut dia menegaskan KPAI tidak menganjurkan anak-anak melakukan aksi kampanye politik.
"KPAI meminta anak-anak tidak terus menerus diikutkan aksi massa, unjuk rasa, dan kampanye politik. Sebab, pengalaman buruk yang seharusnya tidak boleh diulang bangsa ini," timpal dia.
Pewarta: Adi Nugraha
(Sumber.News)
www.hwmi.or.id
Ajaran sesat
ReplyDeleteBubarkan sj KPAI, sptnya komisikner ini jd mirip musuh dlm selimut???
ReplyDeleteGoblok ojok nemen nemen, pki nya mana dan yg pki siapa, udah dari dulu nentang pancasila skr sok sokan pakai ikut ngaku pembela Pansila....
DeleteHanya bsa brdoa, semoga semuanya jd lebih baik. Apapun bentuk dan jenisnya,adalah pencucian otak. Pastilah org yg sesat lg radikal jika mnyembelih org itu halal. Semoga kita trhindar dr hal2 sperti itu. Naudzubillah mindzalik.
ReplyDeleteHahahaha
ReplyDeleteAttooooooo anak mah masih senang bermain cuy, ini diajak aksi. KPAI kemana ya, kok sekolah saja yg disorot guru terlalu berat memberikan tugas dll.
Ini moment covid 19 ank seharusnya belajar di rumah, eh malah diajak aksi 🤫🤫🤫🤫🤣🤣🤣🤣🤣🙄
Semakin aneh² aja. ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
ReplyDeleteLagi pandemi ya kok aksi, muallaf bela nich ceritanya
Karena ngak ada yg lebih menarik selain isu PKI progres nya itu itu juga cilafah seponsor Cendana ,para mafia ,yg ngak siap kerj dan kerja
ReplyDelete