KH. Abdul Hakim Mahfudz/Gus Kikin (Foto : Pesantren Tebuireng) |
"Persatuan merupakan sesuatu yang sakral dan penting di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Karena itu, seluruh nahdliyin diajak bersama mengedepankan kepentingan organisasi NU diatas kepentingan pribadi".
Menurut Gus Kikin, mendahulukan kepentingan organisasi di atas kepentingan pribadi. Memikirkan agar organisasi NU, khususnya di Jawa Timur bisa berjalan dengan baik serta memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat.
KH. Abdul Hakim Mahfudz menjelaskan, persatuan merupakan sesuatu yang sakral dan penting di organisasi kemasyarakatan seperti NU, hal ini supaya warga NU di akar rumput tetap bersatu dan damai hidupnya. Sebab itu, menurutnya, pimpinan dan pengurus NU harus bersatu membangun organisasi.
“Bagi kita, memikirkan bagaimana membangun persatuan di akar rumput. NU harus memikirkan umatnya,” kata Gus Kikin
Gus Kikin menggambarkan NU ibarat sebuah rumah yang dihuni oleh berbagai suku bangsa dan latar belakang yang bermacam-macam pula. Layaknya sebuah rumah, NU menjadi tempat bernaung semua penghuninya. Rumah juga tempat kembali bagi penghuninya.
Meskipun sebuah rumah, NU adalah rumah yang memiliki cita-cita besar membangun bangsa Indonesia yang majemuk, menampung semua penghuni yang memiliki berbagai sudut pandang dalam melihat sesuatu.
“Bagi saya, NU itu rumah untuk membangun sebuah bangsa, sedangkan politik itu hak warga negara, beda dengan NU yang merupakan warga bangsa". terang Pengasuh Pesantren Tebuireng itu.
Gus Kikin menegaskan, NU tidak anti terhadap politik, tapi harus tetap mengutamakan persatuan. Tidak terpecah belah hanya karena beda pilihan dalam bab politik. Sebab itu, menurutnya, penting mendahulukan kepentingan NU di atas kepentingan pribadi.
“Memang NU harus mengikuti perkembangan perpolitikan, tapi NU tetap jadi wadah untuk membangun kebersamaan, ukhuwah, persatuan dan itu penting".
(Sumber NU.Online)