![]() |
Dokumen: Dr. Budiyono Santoso setelah Sidang Promosi Doktor |
Melalui disertasi berjudul "Nilai-Nilai Pesantren Entrepreneurship", Dr. Budiyono menawarkan dua konsep utama: TAWADHU sebagai fondasi kewirausahaan pesantren, dan Fenomenologi Islam Plus, pendekatan metodologis yang mengintegrasikan nilai, spiritualitas, serta praksis sosial.
TAWADHU merupakan akronim dari Tarbiyah (pendidikan), Wathaniyah (nasionalisme), Dakwah (penyiaran nilai Islam), Hamasatul Jihad (semangat perjuangan), dan Uswah (keteladanan). Konsep ini menegaskan bahwa nilai-nilai pesantren bukan hanya membentuk karakter individu, tetapi juga menopang sistem kewirausahaan yang berdaya tahan dan berorientasi sosial.
Fenomenologi Islam Plus, sebagai pendekatan ilmiah, menyatukan kerangka teoretis dan data empiris berbasis nilai. Disertasi ini dinilai sebagai terobosan dalam metodologi kualitatif, dengan penerapan paradigma postpositivistik yang dinilai tepat dan komprehensif.
Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si., selaku penguji dan pakar metodologi kualitatif nasional, menyatakan, “Disertasi ini bisa menjadi rujukan penulisan disertasi kualitatif. Penulis mampu memadukan kedalaman metodologi dan ketepatan integrasi konsep nilai dengan data lapangan.”
Tujuh penguji lintas keilmuan hadir dalam sidang promosi ini:
- Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si.
- Prof. Dr. H. Siswanto, M.Si.
- Yuniarti Hidayah, S.P., S.E., M.Bus., Ak., CA., Ph.D.
- Drs. H. Basri, M.A., Ph.D.
- Dr. Hj. Meldona, M.M., Ak., CA.
- Dr. H. Ahmad Djalaluddin, Lc., M.A.
- H. Aunur Rofiq, Lc., M.Ag., Ph.D.
Apresiasi atas capaian ini tampak dari deretan karangan bunga yang memenuhi halaman kampus pascasarjana. Ucapan selamat datang dari berbagai institusi, di antaranya STIES Riyadlul Jannah Mojokerto, STAI Al Hikam Malang, Universitas Brawijaya Malang, hingga tokoh-tokoh dunia usaha seperti Bos Tomy Rahmat, PT BJLS, Ayam Nelongso, dan Juragan Kos. Hadir pula dukungan dari DPRD Kota Malang serta berbagai pesantren dan organisasi Islam seperti PCNU Kota Malang dan PW Ansor Jawa Timur.
Keberhasilan ini memperkuat posisi UIN Maliki Malang sebagai pusat pengembangan keilmuan Islam yang integratif dan kontekstual. Konsep TAWADHU dan Fenomenologi Islam Plus diharapkan memberi kontribusi strategis dalam membentuk model kewirausahaan pesantren di tingkat nasional maupun global.