![]() |
Dokumen : Apel Hari Santri 2025 MWCNU Lowokwaru Kota Malang |
Peserta apel terdiri dari pengurus MWC NU Lowokwaru, 19 pengurus ranting NU, serta badan otonom seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor-Banser, IPNU, IPPNU, dan para santri pondok pesantren serta SMP Al-Maarif. Hadir pula unsur Linmas, serta masyarakat sekitar yang turut mendukung kegiatan ini.
Bertindak sebagai pembina upacara yaitu Camat Lowokwaru, Drs. Rudi Cahyono Catur Utomo. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa “Santri harus terus belajar untuk menjadi pribadi yang mandiri, cerdas, berdikari, dan bergotong royong demi membawa Indonesia maju.” Beliau juga menekankan bahwa semangat gotong royong yang tampak dalam pelaksanaan apel ini adalah wujud nyata kolaborasi dan kekompakan seluruh elemen masyarakat di Lowokwaru.
Sementara itu, orasi santri disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah MWC NU Lowokwaru, KH. Zainal Arifin. Dalam orasinya, beliau mengajak para santri untuk menumbuhkan kecintaan kepada para kyai dengan semangat “santri nderek kyai sampai surga, NKRI harga mati.” Menurutnya, kecintaan kepada kyai bukanlah bentuk perbudakan, melainkan manifestasi dari akhlak Rasulullah yang menghormati dan meneladani guru serta ulama.
Adapun dawuh sepuh disampaikan oleh Rois Syuriyah KH. Khamid Manan, yang menekankan pentingnya revolusi akhlak sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. Beliau menuturkan bahwa Nabi membangun peradaban melalui akhlak, di mana para sahabat seperti Abu Hurairah dan Anas bin Malik — yang berasal dari kalangan sederhana — diangkat derajatnya melalui ilmu. “Santri harus berilmu untuk merevolusi bangsa Indonesia,” pesan KH. Khamid Manan.
Acara apel santri ini ditutup dengan pembagian piala lomba mewarnai, lomba adzan, dan tartil Al-Qur’an, serta pembagian doorprize bagi peserta yang beruntung. Suasana kebersamaan, kekhidmatan, dan semangat santri mewarnai seluruh rangkaian acara hingga selesai.