HWMI.or.id

Saturday, 31 May 2025

Pelatihan JUSNU: Mencetak Kader Profesional dalam Penyembelihan Hewan Qurban Sesuai Syariah

Pelatihan JUSNU: Mencetak Kader Profesional dalam Penyembelihan Hewan Qurban Sesuai Syariah


Malang, 31 Mei 2025– Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Lowokwaru bekerja sama dengan Halal Center UIN Maliki Malang, Jaringan Santri NU (JUSNU), dan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) PC Kota Malang menyelenggarakan Diklat JUSNU (Juru Sembelih Nahdlatul Ulama).

Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 31 Mei 2025, pukul 07.30 WIB hingga selesai, bertempat di Aula MWC NU Lowokwaru, Kota Malang.

Tujuan dan Latar Belakang

Pelatihan ini bertujuan untuk mencetak kader JUSNU yang kompeten dalam penyembelihan hewan qurban sesuai syariat Islam. Dengan meningkatnya permintaan penyembelihan hewan qurban yang halal dan thayyib, dibutuhkan sumber daya manusia yang terlatih secara fikih dan teknis.

Materi Pelatihan

1. Kajian Fikih Qurban  

   Disampaikan oleh Lembaga Bahtsul Masail (LBM) MWC NU Lowokwaru.

Membahas hukum qurban, syarat hewan, tata cara penyembelihan, dan masalah kontemporer seputar qurban. 

2. Pengenalan Billah, Tutorial Mengasah Billah, dan Penyembelihan Hewan Qurban Sesuai Syariah.

Dipandu langsung oleh Tim JUSNU, Peserta diajarkan teknik penggunaan billah (pisau sembelih) yang benar, cara mengasahnya, serta tata cara menyembelih yang memenuhi standar syar'i. 

3. Praktik Penyembelihan Hewan Qurban,

Dilakukan secara langsung oleh peserta dibimbing ahli dari JUSNU, dan Menggunakan hewan qurban sebagai bahan latihan untuk memastikan kompetensi peserta.

Peserta dan Respon

Kegiatan ini diikuti oleh 90 peserta yang terdiri dari santri, mahasiswa, dan masyarakat umum yang tertarik menjadi juru sembelih profesional. Para peserta antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, terutama sesi praktik yang menjadi highlight pelatihan.

Harapan ke Depan

Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Arifin, menyatakan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu mencetak kader JUSNU yang siap melayani umat dalam penyembelihan hewan qurban secara syar'i.

"Dengan adanya diklat ini, kami berharap semakin banyak kader terlatih yang bisa memastikan hewan qurban disembelih sesuai syariat, sehingga daging yang diterima masyarakat benar-benar halal dan thayyib," ujarnya.

Kolaborasi Strategis

Kerja sama antara MWC NU Lowokwaru, Halal Center UIN Maliki Malang, JUSNU, dan LPPNU PC Kota Malang menunjukkan sinergi yang kuat dalam pengembangan SDM di bidang halal industry. 

Tindak Lanjut

Setelah pelatihan, para peserta akan mendapatkan sertifikat kompetensi dan akan didata sebagai kader JUSNU siap tugas.

 Mereka diharapkan dapat terlibat dalam penyembelihan hewan qurban pada Idul Adha 1446 H/2025 mendatang. 

Dengan adanya diklat ini, diharapkan kualitas penyembelihan hewan qurban di Kota Malang semakin meningkat dan sesuai dengan prinsip syariah Islam.

Kongres II PERGUNU Kota Malang Sukses Digelar, Dr. H. Samsudin Terpilih sebagai Ketua Periode 2025-2030

Dokumen : Kongres PERGUNU Kota Malang 2025
Malang, 31 Mei 2025 – Pengurus LP Ma’arif MWC NU Lowokwaru turut berpartisipasi dalam Kongres II Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Kota Malang, yang dilaksanakan pada Sabtu, 31 Mei 2025, di Aula PSBB MAN 2 Kota Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus Lama sekaligus memilih Pengurus Baru PERGUNU Kota Malang untuk periode 2025-2030.  

Tema Kongres: "Guru Mulia, Membangun Peradaban Dunia" 

Kongres kali ini mengusung semangat pengabdian guru NU dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun peradaban yang unggul. PERGUNU sebagai Badan Otonom (Banom) NU yang mewadahi guru dari berbagai jenjang pendidikan—mulai dari RA/TK, MI/SD, MTs/SMP, hingga MA/SMA/SMK berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas, kesejahteraan, dan advokasi bagi para anggotanya.  

Dr. H. Samsudin, M.Pd. Terpilih sebagai Ketua PERGUNU Kota Malang 2025-2030

Dalam proses pemilihan yang berlangsung demokratis, Dr. H. Samsudin, M.Pd. terpilih sebagai Ketua PERGUNU Kota Malang untuk masa jabatan lima tahun ke depan. Beliau menyampaikan visi-misi untuk:  

1. Meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan dan sertifikasi.  

2. Memperkuat advokasi terkait tunjangan dan hak-hak guru.  

3. Memperluas jaringan kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pemerintah.  

4. Memajukan pendidikan berbasis Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah) di lingkungan NU. 

Dukungan LP Ma’arif Lowokwaru dan Peran Strategis PERGUNU

Sebagai mitra strategis, LP Ma’arif NU turut mendorong peningkatan mutu pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama. Ustadz Fauzi, Ketua LP Ma’arif MWC NU Lowokwaru menyatakan, "PERGUNU memiliki peran vital dalam memajukan pendidikan yang berkarakter kebangsaan dan keislaman. Kami siap bersinergi untuk mewujudkan guru yang unggul dan sejahtera."

Respons Peserta dan Harapan ke Depan 

Kongres ini dihadiri oleh puluhan perwakilan guru NU se-Kota Malang. Sejumlah peserta menyampaikan harapan agar PERGUNU dapat menjadi wadah yang lebih inklusif, terutama dalam pemberdayaan guru honorer dan peningkatan kesejahteraan.

Dalam konteks global, tantangan pendidikan pasca-COVID-19 yang diangkat OECD 2020—seperti kesenjangan digital dan kebutuhan reskilling guru—juga menjadi perhatian PERGUNU. Dr. Samsudin menegaskan, "Kami akan adaptif terhadap perubahan, termasuk pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran, sebagaimana rekomendasi OECD."

Penutup

Kongres II PERGUNU Kota Malang menandai babak baru perjuangan guru NU dalam membangun pendidikan berkualitas. Dengan kepemimpinan baru, diharapkan PERGUNU semakin progresif dalam menjawab tantangan zaman. 

Reporter : Tim Media LP Ma’arif NU Lowokwaru 

Catatan Redaksi:

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretariat PERGUNU Kota Malang atau kunjungi media sosial resmi LP Ma’arif NU Lowokwaru.

LAZISNU PCNU Metro Gelar Pelatihan “Kang Jalal” untuk Tukang Jagal Halal se-Lampung

Dokumen : Pelatihan Tukang Jagal Halal Lazisnu PCNU Metro Lampung
Metro, Lampung — Dalam rangka menyambut momentum Idul Adha dan meningkatkan kompetensi penyembelih hewan kurban, Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Cabang Kota Metro menyelenggarakan Pelatihan Kang Jalal (Tukang Jagal Halal) pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kampus Universitas Ma’arif Lampung (UMALA), Metro Utara, dan diikuti oleh 223 peserta dari berbagai daerah, yakni Kota Metro, Mesuji, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.

Ketua LAZISNU PCNU Metro, Kiai Markaban, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir.

"Kami ucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Kang Jalal. Alhamdulillah, peserta mencapai 223 orang, sesuai harapan Ketua PCNU Metro. Peserta tidak hanya berasal dari Kota Metro, tetapi juga dari Mesuji, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan,” ujar Kiai Markaban.

Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Metro, Kiai Mufid Arsyad, menegaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan ilmu dan keterampilan penyembelihan hewan sesuai dengan syariat Islam.

 “Dengan pelatihan ini, kita ingin memastikan bahwa proses penyembelihan hewan kurban dilakukan secara halal, profesional, dan memperhatikan aspek kesejahteraan hewan,” jelasnya.

Ustadz Arman Mashduqi selaku inisiator program Kang Jalal Lampung menjelaskan bahwa materi pelatihan mencakup teknik merobohkan hewan, cara mengasah pisau dengan benar, praktik penyembelihan sesuai tuntunan syariat, fiqih kurban, serta aspek kesehatan hewan.

 “Peserta juga mendapatkan berbagai fasilitas seperti modul pelatihan, sertifikat, kaos ‘Kang Jalal’, snack, dan makan siang dari panitia,” jelas Ustadz Arman.

Dalam sesi materi fiqih kurban, Kiai Abdul Hamid selaku Wakil Rais PCNU Metro menegaskan pentingnya sembelihan halal bagi umat Islam, tidak hanya dari sisi agama, tetapi juga kesehatan, etika, dan spiritualitas.

Ia mengutip Surat Al-Baqarah ayat 173, yang secara tegas melarang konsumsi hewan yang tidak disembelih atas nama Allah. Ia juga menekankan pentingnya memperlakukan hewan dengan baik sebelum disembelih, seperti tidak menyiksanya, memberi makan dan minum, serta menggunakan alat tajam untuk menghindari penderitaan hewan.

"Memilih makanan dari sembelihan halal adalah bentuk nyata ketaatan seorang Muslim dalam menjalankan ajaran Islam, bahkan dalam hal yang tampak sederhana seperti makanan sehari-hari,” tegasnya.

Perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Perikanan Kota Metro, drh Ruri Aw, M.Sc, juga turut memberikan materi dari sisi kesehatan hewan.

"Hewan yang akan dijadikan kurban harus sehat agar daging yang dihasilkan higienis, bersih dari penyakit dan bakteri, serta lebih tahan lama,” jelasnya.

Kegiatan pelatihan ini menjadi langkah strategis PCNU Metro dalam memastikan pelaksanaan ibadah kurban tahun ini berjalan dengan baik, sesuai syariat, dan memenuhi standar profesionalisme serta kesehatan masyarakat.

Friday, 30 May 2025

Syi’ar Jum’at Wekasan, MWC NU Lowokwaru Gelar Gema Sholawat dan Ngaji Kitab KH. Hasyim Asy’ari

Dokumen: Mahallul Qiyam Sebelum mengawali ngaji rutin Jumat Wekasan

Malang – Jumat, 30 Mei 2025. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Lowokwaru kembali menggelar kegiatan keagamaan dalam rangka menyemarakkan syi’ar Islam Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah. 

Bertempat di kantor MWC NU Lowokwaru, gema sholawat Nabi Muhammad Saw. berkumandang membahana, mengiringi pembacaan dzikir, shalawat, dan doa bersama. 

Acara yang berlangsung pada pukul 20.00 hingga 21.30 WIB ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Syi’ar Jum’at Wekasan yang rutin diadakan oleh MWC NU Lowokwaru.

Acara utama malam itu adalah pengajian kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim karya Hadratusy Syaikh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.

Ustadz Asyhari saat menyampaikan ngaji kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim

Dengan tema “Keutamaan Ilmu dan Guru”, kajian ini menggugah kembali pentingnya adab dalam menuntut ilmu dan memuliakan guru, sebagaimana menjadi warisan nilai dalam tradisi pesantren dan ke-NU-an.

Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus Syuriah, Tanfidziyah, dan unsur ranting NU se-Lowokwaru. Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga dan mengembangkan tradisi keilmuan serta kebudayaan Islam Nusantara, kegiatan ini dikoordinasikan oleh Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) MWC NU Lowokwaru.

MWC NU Lowokwaru sendiri merupakan salah satu struktur organisasi NU tingkat kecamatan yang aktif dalam menyebarkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah di wilayah Lowokwaru, Kota Malang. Melalui kegiatan seperti ini, MWC NU Lowokwaru terus memperkuat identitas ke-NU-an di tengah masyarakat serta mempererat silaturahmi antar warga NU.

Dengan suasana yang khusyuk dan penuh semangat kebersamaan, acara malam itu menjadi momentum penting dalam meneguhkan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas Nahdlatul Ulama. Kegiatan syi’ar seperti ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi ruang perjumpaan spiritual yang menguatkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah.

Tuesday, 20 May 2025

240 Peserta Ikuti Pelatihan Tukang Jagal Halal (Kang Jalal) di Ponpes Nasyrul Ulum Trimurjo

Dokumen : Peserta Pelatihan Tukang Jagal Halal (Kang Jalal) LTM NU Lampung Tengah
Trimurjo, Lampung Tengah – Sebanyak 240 peserta dari berbagai daerah mengikuti Pelatihan Tukang Jagal Halal (Kang Jalal) yang digelar oleh LTM NU Lampung Tengah di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum 12 A, Kecamatan Trimurjo. Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari Lampung Tengah, Kota Metro, Pesawaran, Pringsewu, hingga Tulang Bawang.

Ketua PCNU Lampung Tengah, KH. Ngasifudin, M.Pd.I, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pelatihan ini bagi warga Nahdliyyin. Ia menyebut bahwa program "Kang Jalal" merupakan wadah resmi di bawah NU untuk mengayomi dan meningkatkan kompetensi para tukang jagal.

"Sebagai warga NU, kita harus mengikuti pelatihan resmi yang diselenggarakan oleh NU. Kang Jalal adalah wadah yang tepat untuk itu. Di masa depan, kompetensi tukang jagal halal akan semakin dibutuhkan oleh masyarakat luas. Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi contoh bagi PCNU lainnya di Provinsi Lampung dan bahkan bisa go nasional," ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Tengah, Dr. (Cand) H. Maryan Hasan, M.Pd.I. Ia menyebut bahwa penyembelihan hewan bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi juga bagian dari ibadah yang memiliki ketentuan syariat yang ketat.

"Pelatihan ini sangat penting agar masyarakat memiliki tukang jagal yang memahami dan menerapkan kaidah syariat. Hal ini tidak hanya berlaku di Rumah Potong Hewan (RPH), tapi juga dalam penyembelihan di rumah, masjid, atau saat acara hajatan," jelasnya.

Salah satu peserta dari Kota Metro, H. Markaban Ilyas, menyambut baik pelatihan ini. Ia mengaku datang ke Lampung Tengah karena di wilayahnya belum ada pelatihan serupa. "Insyaallah, setelah ini kami akan mendorong agar kegiatan serupa dapat diselenggarakan oleh PCNU Kota Metro," katanya.

Sementara itu, Edi Sutoko, peserta dari MWC NU Kecamatan Bekri, menilai pelatihan ini sangat bermanfaat. "Pelatihan ini seharusnya dilakukan secara berkala agar para tukang jagal terbiasa dengan standar kompetensi yang sesuai syariat dan ketentuan pemerintah," tuturnya.

Sekretaris LTM NU Lampung Tengah, Kiai Arman Masdhuqi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelatihan zona tengah. "Jumlah peserta mencapai 240 orang, dan ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari berbagai daerah di Lampung," ungkapnya.

Dengan pelatihan ini, diharapkan semakin banyak tukang jagal halal yang kompeten, berstandar syariat, dan siap melayani masyarakat dengan profesional.

PKL Golden Ansor Sampang: Menyiapkan Kader Perwira yang Siap Berkhidmat

Dokumen : Peserta Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) Golden Sampang Jawa Timur
Sampang – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sampang kembali menggelar Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Golden sebagai bagian dari proses kaderisasi tingkat menengah. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Wisata Camplong pada Kamis–Ahad, 15–18 Mei 2025, dan diikuti oleh para kader terpilih yang siap ditempa menjadi Perwira Ansor yang tangguh, militan, dan berintegritas.

Ketua PC GP Ansor Sampang, Gus Amin Syafi’, menegaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman kader terhadap nilai-nilai dan visi organisasi, sekaligus mempersiapkan mereka sebagai pemimpin masa depan.

“Sahabat-sahabat ini digembleng agar memahami GP Ansor secara lebih mendalam. Jika lulus, mereka akan menjadi Perwira Ansor. Maka dari itu, penting untuk mengikuti setiap materi dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.

Dukungan penuh datang dari Ketua PCNU Sampang, KH. Itqon Busiri. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kemandirian Ansor yang semakin berkembang dan mampu menunjukkan eksistensinya sebagai Banom NU yang solid.

“Ansor hari ini semakin jaya. Tidak lagi bergantung pada ‘orang tuanya’, yaitu NU. Saya doakan semoga Ansor terus tumbuh dan dilimpahi keberkahan,” ungkapnya.

Wakil Bupati Sampang, Lora H. Ach. Mahfud Abdul Qodir, juga turut hadir memberikan semangat kepada peserta. Ia bahkan mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dalam PKL.

“Insya Allah saya juga ingin ikut PKL. Ansor adalah organisasi pemuda yang penuh nilai-nilai kebaikan dan semangat pengabdian. Semoga Ansor Sampang terus memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” harapnya.

Pembukaan PKL dilakukan secara resmi oleh Wakil Ketua Bidang Kaderisasi PW GP Ansor Jawa Timur, Sahabat Samsul Mashudi, yang hadir mewakili Ketua PW GP Ansor Jatim, Sahabat Musaffa Safril. Dalam sambutannya, ia menyampaikan permohonan maaf karena Ketua PW tidak dapat hadir secara langsung, karena menghadiri agenda Pembentukan Patriot Ketahanan Pangan di Jember.

“Kaderisasi berjenjang dari PKD ke PKL bukan sekadar formalitas atau pemenuhan akreditasi. Ini adalah bentuk keseriusan kita dalam mencetak kader-kader militan yang siap berkhidmat dan menggerakkan roda organisasi,” tegasnya.

Salah satu peserta PKL, R. Achmad Habibullah, melaporkan bahwa kegiatan berjalan lancar dan penuh semangat. Ia berharap pelatihan ini benar-benar menjadi titik awal bagi para peserta untuk berkontribusi lebih luas dalam kehidupan sosial keagamaan di Sampang.

Dengan dukungan para tokoh dan semangat peserta yang membara, PKL Golden GP Ansor Sampang diyakini akan melahirkan kader-kader unggulan yang siap menjadi garda terdepan dalam mengemban misi keumatan dan kebangsaan melalui jalur organisasi.

PW GP Ansor Lampung Siap Gelar Pelantikan Kepengurusan Baru, Gaungkan Semangat Regenerasi dan Inovasi

Bandar Lampung — Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Lampung akan menggelar pelantikan kepengurusan baru masa khidmat 2024–2028 pada akhir Mei 2025. Lebih dari sekadar seremoni, pelantikan ini menjadi momentum penting regenerasi kader muda Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus ajang penguatan visi dan gagasan segar bagi organisasi, masyarakat, dan bangsa.

Ketua PW GP Ansor Lampung, Budi Hadi Yunanto, menyebutkan bahwa pelantikan ini merupakan tonggak awal kebangkitan baru bagi Ansor Lampung.

“Hari ini kita memiliki presiden baru, gubernur baru, dan tentu saja kepengurusan baru. Ini bukan kebetulan. Ini saatnya Ansor menyusun ulang langkahnya, menyelaraskan gerak dengan kebutuhan zaman,” ujar Budi dalam keterangan persnya, Rabu (14/5/2025).

Pelantikan akan berlangsung selama empat hari, dirangkai dengan berbagai kegiatan bermakna. Di antaranya tahlil dan doa bersama untuk keselamatan bangsa, bedah buku, napak tilas sejarah perkembangan NU di Lampung, serta ziarah ke makam tokoh-tokoh NU di Kabupaten Tanggamus.

Sebagai puncak acara, pelantikan resmi akan dilangsungkan untuk jajaran pengurus PW GP Ansor Lampung, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PW Ansor, serta Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pemikiran Hukum Islam (LP3H) Ansor.

Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa ke depan Ansor Lampung akan difokuskan sebagai laboratorium kaderisasi yang progresif.

"Kita ingin Ansor bukan hanya kuat secara struktural, tapi juga substantif. Kader-kader kita harus mampu menjawab tantangan zaman—dari isu ekonomi hijau, digitalisasi, moderasi beragama, hingga keberpihakan kepada masyarakat kecil,” ungkapnya.

Salah satu gebrakan yang akan dikenalkan dalam pelantikan ini adalah peluncuran PT Erindo (Energi Residu Indonesia), sebuah badan usaha milik Ansor yang bergerak di bidang energi terbarukan. Inisiatif ini menjadi langkah nyata Ansor dalam merambah sektor strategis demi mendorong kemandirian ekonomi dan inovasi sosial.

“Ansor ke depan bukan hanya bicara soal ideologi dan tradisi, tapi juga harus menjadi lokomotif perubahan sosial yang konkret di tengah masyarakat,” pungkas Budi.

Pelantikan ini dijadwalkan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Ketua PWNU Lampung, Gubernur Lampung, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), dan Ketua Umum PP GP Ansor. Acara juga akan diwarnai penyematan tanda kehormatan kepada ketua demisioner serta penyerahan simbolis sertifikat halal sebagai bagian dari penguatan peran kelembagaan GP Ansor.

RMI NU Jatim Gelar Rakorwil Bertepatan dengan Harlah ke-71, Bahas Strategi Memajukan Pesantren

Dokumen: Rakorwil RMINU Jawa Timur di Kantor PWNU Jawa Timur
Surabaya, Selasa 20 Mei 2025 — Bertepatan dengan Hari Lahir ke-71 Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) yang berdiri sejak 20 Mei 1954, Pengurus Wilayah RMI NU Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan RMI dari berbagai kabupaten/kota, termasuk dari Kota Malang.

RMI NU Kota Malang diwakili oleh Ketua, Dr. Halimi Zuhdy, dan Sekretaris, Ahmad Zain Fuad, M.Pd. Rakorwil ini membahas berbagai agenda strategis untuk penguatan dan pemberdayaan pesantren di Jawa Timur. Beberapa agenda yang disoroti antara lain percepatan wakaf pesantren, program beasiswa santri PWNU Jatim, serta pengembangan ekonomi berbasis pesantren.

Dalam sambutannya, Ketua RMI NU PWNU Jatim, Gus Hakim, menegaskan pentingnya sinergi antar-PC RMI se-Jawa Timur dalam menyukseskan program-program prioritas. “Kita ingin RMI menjadi pendorong utama kemandirian pesantren. Karena itu, sinergi dan kolaborasi antar daerah menjadi kunci utama,” ujarnya.

Dokumen : Ketua PWRMINU Jawa Timur, Gus Hakim bersama Pengurus RMINU Kota Malang
Selain itu, Rakorwil juga memaparkan sejumlah program unggulan, seperti layanan hotline bantuan hukum bagi pesantren, percepatan layanan EMIS/IJOP, digitalisasi literatur turats, penguatan media digital pesantren, hingga program penyediaan air bersih bagi pondok pesantren. Pemaparan dilakukan langsung oleh para penanggung jawab program dari pengurus RMI NU PWNU Jatim.

Menanggapi ajakan sinergi tersebut, Ketua RMI NU Kota Malang, Dr. Halimi Zuhdy menyatakan kesiapannya: “Kami siap bekerjasama dan berkoordinasi dengan PWNU Jatim demi kemajuan pesantren. Ini sejalan dengan semangat RMI Digdaya: Menuju Pesantren Mandiri dan Unggul.”

Hal senada juga disampaikan Sekretaris RMI NU Kota Malang, Ahmad Zain Fuad, M.Pd. Ia menyambut baik forum silaturahim antar-RMI se-Jawa Timur: “Ini adalah ruang strategis untuk membangun koneksi dan kolaborasi lintas daerah. InsyaAllah, bersama kita bisa mendorong kemajuan pesantren secara lebih luas.”

Rakorwil ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jaringan kerja RMI NU di tingkat wilayah, sekaligus mengokohkan posisi pesantren sebagai pilar pendidikan dan peradaban Islam di Indonesia.

Monday, 19 May 2025

Rihlah MTs Ma’arif NU Kota Malang: Ziarah dan Refleksi Spiritualitas di Makam KH. Abdul Hamid Pasuruan

Pengurus LP Ma'arif MWCNU Lowokwaru, Guru, karyawan, siswa-siswi MTs Ma'arif NU Sudimoro Lowokwaru saat ziarah di Makam Kyai Hamid Pasuruan
Malang--Ahad, 18 Mei 2025 – Dalam rangka membangun spiritualitas, kebersamaan, serta merefleksi keteladanan para wali Allah, MTs Ma’arif NU Kota Malang mengadakan kegiatan Rihlah bersama dengan tiga destinasi utama: Ziarah ke makam waliyullah KH. Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar di Pasuruan, kunjungan edukatif ke Lembah Pandawa, serta silaturrahim ke Masjid Merah sebagai bagian dari studi dakwah Islam.

Ziarah ke makam KH. Abdul Hamid menjadi titik sentral kegiatan ini. KH. Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar dikenal sebagai salah satu waliyullah besar yang memiliki kedalaman ilmu, akhlak mulia, serta keikhlasan luar biasa dalam berdakwah. Sejarah hidup beliau tidak hanya menjadi teladan bagi kalangan pesantren, tetapi juga bagi umat Islam secara luas. Kesederhanaan, kepekaan sosial, serta keistikamahan dalam mengamalkan nilai-nilai Islam menjadikan beliau sosok panutan yang layak diteladani oleh generasi muda saat ini.

Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum untuk menggugah kesadaran spiritual para siswa kelas 9 setelah melewati proses Ujian Madrasah. Unsur refreshing juga mewarnai perjalanan ini sebagai penyegar semangat, sekaligus mempererat tali ukhuwah antara siswa, guru, tenaga kependidikan, dan pengurus LP Ma’arif NU MWC Lowokwaru Kota Malang.

Dengan semangat meneladani waliyullah seperti KH. Abdul Hamid, diharapkan siswa MTs Ma’arif NU Kota Malang tidak hanya tumbuh menjadi insan yang cerdas secara intelektual, namun juga memiliki kedalaman spiritual dan akhlak yang luhur sebagaimana diajarkan oleh para ulama.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 17.30 ini menjadi bagian penting dari pembinaan karakter Islami dan integrasi antara pendidikan, dakwah, serta nilai-nilai kultural Nahdlatul Ulama.

Sunday, 18 May 2025

Benarkah Tipu Daya Perempuan Lebih Besar daripada Setan?

Benarkah Tipu Daya Perempuan Lebih Besar daripada Setan?

Perbandingan antara “tipu daya perempuan itu besar” dan “tipu daya setan itu lemah” sering jadi materi ceramah populer. Beberapa ustaz bahkan berkata lantang: “Ini kata Allah dalam al-Qur’an!” Padahal, kalau kita telaah dengan jernih, pemahaman seperti itu tidak tepat. Bahkan bisa menyesatkan jika dijadikan dalih untuk menyalahkan perempuan sebagai sumber godaan, seolah lebih berbahaya dari setan.

Mari kita bedah perlahan.

1. “Sesungguhnya tipu daya kalian (perempuan) sangat besar” — QS. Yusuf: 28

Ayat ini muncul dalam kisah Nabi Yusuf dan istri al-‘Aziz (Zulaikha). Tapi perlu dicatat: kalimat itu bukan ucapan Allah, melainkan komentar suami Zulaikha. Artinya, ini bagian dari narasi kisah, bukan prinsip hukum. Yang disebut “tipu daya besar” di situ adalah skenario Zulaikha yang mencoba menyalahkan Yusuf. Dan Al-Aziz tahu Yusuf tak bersalah. Jadi, bukan karena perempuan itu secara kodrati penggoda.

2. “Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah” — QS. An-Nisa’: 76

Nah, yang ini baru firman langsung dari Allah. Disebut dalam konteks perang antara kebenaran dan kebatilan. Maksudnya jelas: meskipun setan adalah musuh utama, Allah memberi manusia bekal iman dan takwa untuk menghadapinya. Jadi bukan berarti setan tak berbahaya, tapi manusia diberi kekuatan untuk menang.

Apakah ini berarti tipu daya perempuan lebih besar dari setan?

Tentu tidak. Jangan comot dua ayat berbeda konteks lalu disandingkan seenaknya. QS. Yusuf:28 adalah ucapan manusia dalam situasi emosional. QS. An-Nisa:76 adalah prinsip teologis. Dan tak satu pun ayat Al-Qur’an pernah membandingkan secara langsung mana godaan yang lebih besar.

Untuk para ustaz, berhentilah menistakan perempuan pakai potongan ayat tanpa paham konteks. Salah konteks ini jadi bikin salah paham jamaah.

Untuk para cowok, jangan salahkan godaan cewek atau setan kalau kamunya memang yang lemah dan rapuh. 

Dan untuk para cewek, tahu kok…godaan belanja di Shopee memang lebih bikin bergairah daripada godaan kami para cowok.

Tabik,

Penulis : Nadirsyah Hosen

Friday, 16 May 2025

Masalah Jeda Dalam Ijab Qabul

Salah paham soal ijab Qabul yang dikira harus langsung tanpa jeda sama sekali selalu memakan korban. Penjelasan Imam Nawawi bahwa kalau hanya jeda bernafas atau menelan ludah tidak masalah, sering dianggap bahwa batasan jeda yang diperbolehkan hanya sekali tarik nafas atau menelan ludah. Itu pemahaman yang salah besar sebab Imam Nawawi hanya menyebutnya sebagai salah satu contoh jeda yang diperbolehkan, bukan sebagai batasan kaku.

Kali ini pernikahan Luna Maya yang jadi sasaran disangka tidak sah sebab ada jeda 4 detik antara ijab dan qabul. Ini menunjukkan banyak warga kita yang betul-betul salah paham soal ini.

Yang tidak sah itu kalau jeda lama, misalnya setelah ijab ternyata si pengantin pria malah bengong dengan tatapan kosong, atau malah nangis lama, atau malah pergi ke tempat lain. Itu baru lama namanya. Sudah jelas dalam kondisi tersebut si suami tidak niat untuk akad nikah sehingga dianggap tidak sah.

Demikian juga kalau setelah ijab, ternyata si suami tetiba bicara hal lain untuk mengalihkan topik, masih pergi kamar mandi, masih tidur dulu, atau masih ditinggal makan. Itu juga tidak sah sebab ada indikasi yang jelas terlihat bahwa dia tidak niat untuk melanjutkan akad atau masih ragu.

Kalau hanya berhenti bernafas 4 detik, tidak ada satu pun urf yang menganggap 4 detik sebagai lama. Mulai kapan 4 detik dianggap lama? Jangankan 4 detik, andai setelah ijab pengantin pria masih tersenyum gembira lalu menoleh ke pengantin wanita lalu memicingkan satu matanya sambil menyeringai baru mengucap qabul, dan itu akan lebih dari 4 detik, maka tetap sah sebab tidak ada indikasi dia ragu, berpaling atau menolak.

Harus diketahui juga, akad nikah tidak ada bedanya dengan akad lain, jadi syarat ini berlaku juga bagi akad jual beli, sewa, kerjasama dan lainnya. (Lihat di al-Aziz Syarh al-Wajiz karya Imam Rafi'i). Dengan demikian, batasannya juga sama.

Anehnya hanya di bab nikah masyarakat kita bisa salah paham, sedangkan di akad jual beli dan lainnya santai-santai saja tidak mengharuskan tanpa jeda sama sekali, dan yang santai ini yang benar. Misalnya penjual bilang "saya jual barang ini seharga seratus ribu, tunai" lalu pembeli dengan gembira berkata "Alhamdulillah akhirnya terkabul memiliki barang ini" lalu dia bilang "saya jadi beli dengan harga tersebut secara tunai", maka akadnya tetap sah.

Intinya, seperti dijelaskan oleh Imam al-Juwaini dalam Nihayat al-Mathlab (XII, 182), kalau jedanya lama dengan batasan hingga menunjukkan bahwa pengantinnya berpaling dari akad (i'radl al-qabil), dia lupa, lalai atau masih lama berpikir, maka akadnya terputus sehingga tidak sah. Kalau jedanya sebentar dan tidak menunjukkan indikasi tersebut, maka tidak masalah.

Penulis : Gus AWA