Meluruskan Fobia Dan Takfiriyah Lagu Anak Anak - HWMI.or.id

Saturday 13 June 2020

Meluruskan Fobia Dan Takfiriyah Lagu Anak Anak




Meluruskan Fobia Dan Takfiriyah Lagu Anak Anak.

Oleh: Abdulloh Faizin

Manusia cerdas akan memahami dan berprilaku mengantisipasi hal dibawah ini.

ان وجه الاسلام جميل ولكنه من خلال كلماتكم  يبدو دميما متجهما

Raut wajah Islam itu indah, tetapi melalui perkataan kalian itu ia menjadi tampak buruk dan menakutkan (Syaikh M. Ghazali, Qadaya Mar'ah)

" Ini soal akidah ini soal imam" ! Kata temanku seorang ustadz baru LC itu, dengan nada tinggi sambil bentak bentak ! Slow aja Gaes ! Kataku" dengan santai. Hidup tak perlu tengang kalau mau tenggang yang dirang aja itu baru oke..

Hidup lho kaku brow, kaya dosen baru aja saklek semua dibuat serba formal, lho tahu sebaik apapun caramu kau tetap predator bahkan gendruo mata mahasiswa. Bahkan tak punya memori indah di hati mahasiswa, ini hanya analog sintetis saja.

Asal tahu saja antum sebagai ustadz menggugat lagu TK kurang kerjaan itu hal yang remeh remeh apalagi masalah balon, gugatan antum itu tak mutu " lebih mutu makna balon itu sendiri dan lebih mulia para pengarang lagu itu.

Mengapa lebih mulia pengarang lagu balon itu daripada antum ?, Yah ! karena berkat pengarang yang mulia itu jasanya besar tidak bbisa dipinkiri mampu memintarkan membuat anak anak Indonesia jadi cerdas bahkan antum juga mantan muridnya.

Lalu bandingkan dengan antum sendiri yang dengan sok mainstream sok sucilah dengan lagu balon itu sendiri tidak islamlah merusak akidahlah !  (wes pokoke Kabeh salah sak tetek benge,e). Intinya antum sama sekali tidak pernah bisa menghargai orang yang berjasa besar pada bangsa dan anak ank Nusantara ini.

Jauh sekali brow antum hanya memperkeruh dan merusak suasana dan bangsa ini dengan dakwah Takfirimu namun  mereka pengarang sangat mulia membangun bangsa ini dengan karangan lagunya jadi antara antum dengan pengarang itu bagai samak dan sumber minyak..

Ada lagi yang harus antum pahami bahwa mencipta eh bukan pencipta hehehe nanti dianggap syirik lagi ! Maksud saya sang pengarang tidak mudah mengarang  langsung jadi. Prosesnya panjang sekali dan berliku liku.

Kenapa bisa panjang proses kepengaranganya ? mulai dari cara memilih diksi yang tepat penalaran dan kemudahan mengeja serta melafalkan butuh orang cerdas dan paham kepekaan memori anak kecil yang butuh perkembangan sensorik otak anak.

Bukan hanya itu entitas lambang balon baik warna maupu bentukpun telah dipikirkan oleh pengarang sesuai psikologi kejiwaan anak apakah sesuai atau tidak itu sudah difikirkan betul betul, jadi intinya mengarang lagu itu memerlukan bahan dan kwalitas akademik sesuai dengan stratifikasi psikis dan kemampuan fisik pelafalan anak.

Jadi gini bro antum mulai hari ini jangan ganggu kekayaan para pendahulu jangan gunakan agama sebagai alat untuk menggagal pahami sebuah karya besar sedangkan cara berfikir kerdil tanpa memahami makna kebesaran itu !

Meletus balon hijau kan hijaunya meletus dan hijau kan Islam cletuknya " ini cocoklogi gatologi, itu cacat logika bahkan logika sesat tanpa paham keilmuan semantika pengarang hanya mengikuti nafsu menuduh. 

Dan yang menggelikan adalah  meletus balon hija 'door " katanya berasal dari akhdor di ambil dornya " maknnya hijau dan hijau adalah Islam jadi Islam di door artinya ditembak dan dimatikan dong, huaahha tertawaku meledak..

Jadi gini brow tak ada pelecehan kepada Islam atau bahkan mengajarkan anak membenci Islam, hanya tuduhanmu dan nyiyiran yang tak didasari ilmu itulah yang menjadikan orang jauh dari Islam. Yang paling berbahaya adalah Islam yang seperti balon meletus.

Jika dakwah antum tidak lembut dan teduh serta masih masih terus begitu tak damai maka berarti tak ada manfaatnya Islam Rahmatan lilalamu untukmu brow..lalu Islami apa yang kau perjuangkan kok bledodosan itu ? Jawabannya adalah dor dor dor..

Salam dooooor..

Lamongan 14 Juni 2020

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda