5 Alasan Ma'arif NU Mundur Dari POP Kemendikbud - HWMI.or.id

Friday 24 July 2020

5 Alasan Ma'arif NU Mundur Dari POP Kemendikbud





Ketua Lembaga Pendidikan Ma`arif NU, KH. Arifin Junaedi menyatakan, salah satu alasan LP Ma’arif NU mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud karena program besutan Mendikbud, Nadiem Makarim perihal rekrutmen calon dinilai asal dan tidak jelas.

Diketahui ada 156 organisasi yang mengajukan 183 proposal dan lolos tahap evaluasi akan mendapat dana hibah. Anggaran Rp 567 miliar per tahun pun digelontorkan untuk membiayai pelatihan atau kegiatan yang diselenggarakan 156 organisasi terpilih.

Namun LP Ma’arif PBNU menyatakan organisasi penggerak yang lolos evaluasi proposal tersebut tidak jelas kriterianya sehingga tidak ada pembeda dan klasifikasi antara lembaga CSR dengan lembaga masyarakat yang layak dan berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“Dari sumber lain kami dapat daftar penerima POP, ternyata banyak sekali organisasi dan yayasan yang tidak jelas ditetapkan sebagai penerima POP,” ungkap Kiai yang akrab disapa Arjuna ini. (Ahn)

Berikut pernyataan lengkap LP Ma`arif NU PBNU terkait polemik tersebut seperti dikutip redaksi pada Rabu, 22 Juli 2020:

1.Hasil seleksi calon organisasi penggerak tidak mencerminkan konsep dan kriteria organisasi penggerak yang jelas.

2.LP Ma`arif NU PBNU tetap berkomitmen bahwa memajukan mutu pendidikan merupakan hal sangat mendasar yang harus tetap dilakukan oleh LP Ma`arif NU PBNU sampai kapan pun.

3.Saat ini LP Ma`arif NU PBNU secara mandiri sedang fokus menangani pelatihan Kepala Sekolah dan Kepala Madrasah sebanyak 15% dari 45.000 Sekolah/Madrasah di bawah naungan LP Ma`arif NU PBNU, dan satuan pendidikan formal NU berbasis pondok. 
Kepala sekolah dan Madrasah serta guru yang ikut pelatihan harus melatih guru-guru di satuan pendidikannya dan Kepala Sekolah/Kepala Madrasah di lingkungannya.

4.Organisasi penggerak yang lolos evaluasi proposal tidak jelas kriterianya sehingga tidak adanya pembeda dan klasifikasi antara lembaga CSR dengan lembaga masyarakat yang layak dan berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

5.Rapat LP Ma`arif NU PBNU Rabu 22 Juli 2020, memutuskan LP Ma`arif NU PBNU mundur dari program organisasi penggerak (POP) dan fokus pada pelatihan Kepala Sekolah dan Kepala Madrasah sebagaimana poin 3 di atas.

dakwahnu.id
www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda