Masih Ayyuhal walad #13
Sebagaimana diawal-awal dikisahkan bahwa santri imam ghazali ini adalah salah satu santri yang istimewa, selain sebagai santri yang setiap harinya mengabdi dan berkhidmah bertahun-tahun kepada beliau (Imam Ghazali) sekaligus menuntut ilmu kepda beliau sampai santri ini menguasai banyak ilmu dan kitab yang dikarang oleh Imam Ghazali.
walaupun demikian, santri beliau masih mengalami kebimbangan (galau) terkait berbagai pertanyaan, apakah ilmu yang diperolehnya mampu mendatangkan ketentraman bathin, menghadirkan kebahagiaan di dunia dan akhirat (alam kuburnya).
Oleh sebab itu, dalam pesan-pesan beliau selalu menyebutkan, bahwa untuk menggapai itu semua tidaklah muda, namun sesulit apapun proses itu tetaplah dijalani jika ingin menggapai apa yang ingin dicapai, salah satunya adalah menempuh jalan ruhani sebagaimana yang dilakukan oleh para salik dalam menggapai ma’rifatullah.
hakikat dari segala pengetahuan, salah satunya adalah mencapai titik, dimana titik itu adalah pengetahuan tentang mengenal Allah (ma’rifatullah).
tidak mungkin menjalani kehidupan yang tentram tanpa mengenal yang membuat ketentraman, tidak mungkin mampu memperoleh kebahagiaan hakiki kehidupan jika tidak mengenal siapakah yang memberikan kebahagiaan, yakni Allah swt.
Jalan apa yang seharusnya ditempuh oleh seorang salik jika ingin menggapai ma’rifat?, berikut pesan beliau dalam kitab ayyuhal walad,
Wahai anakku,
sebagian masalah yang engkau tanyakan adalah masalah dzauqiyyah, dan sebagian lainya yang mungkin (sudah) aku jawab dalam kitab Ihya’ulumuddin atau dalam kitab lainya dan nanti aku sebutkan intisarinya (yang terangkum dalam empat perkara). diwajibkan bagi seorang yang menempuh jalan ma’rifat melalui empat perkara berikut:
Pertama : harus memiliki keyakinan hati yang benar yang didalamnya tidak terdapat bid’ah.(azf)
(bersambung)…
#HWMI
#HubbulWathonMinalIman