Pahami Budaya Islam Dan Budaya Arab - HWMI.or.id

Monday 20 July 2020

Pahami Budaya Islam Dan Budaya Arab



💠Islam dan Arab adalah dua hal yang berbeda, tetapi tidak terpisahkan satu dari yang lain.

Arab tidak mesti Islam dan Islam tidak harus Arab.
Pemeluk agama Islam pertama adalah Arab, tetapi musuh Islam pertama adalah arab.



💠"Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya Arab, Bukan untuk AKU menjadi ANA..SAMPEYAN menjadi ANTUM..SEDULUR menjadi AKHI..Kita pertahankan milik kita, kita harus filtrasi ajarannya, tapi bukan budayanya". (Gus Dur)

💠Islam datang di nusantara, bukan serta-merta mengubur dalam-dalam budaya lokal, Arab itu budaya, dan sama kedudukannya dengan budaya-budaya di seluruh belahan dunia, Islam bukan identik dengan Islam, tidak bisa kita bayangkan Indonesia yang kaya akan seni, adat, budaya dan memiliki kearifan lokal masing-masing, akan di eliminir karena datangnya Islam.
Kedepannya saat filtrasi ini tak berjalan, maka bangsa ini akan kehilangan identitasnya dan anak cucu kita akan minim referensi akan kekayaan budaya Indonesia.
Namu bukan serampangan, kita harus pandai memilah, mana budaya yang tak bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang kita bersepakat untuk mempertahankannya.

Dan tak lupa disini kami tetap menghargai mereka yang ingin mengadopsi budaya arab, karena disini tidak ada tendensi pelarangan berkembangnya suatu budaya asing, selama tidak mengandung unsur mudharat yang kompleks.

💠Arab sebagai "lokasi" yang dipilih Allah, sebagai cikal-bakal Islam, bukan berarti budaya arab lebih kita utamakan dari budaya yang lain, dan lantas akan lebih Islami karena berjubah, bersorban, atau pakai anta, antum, akhi dan lainnya.

💠Nabi Muhammad memang arab, tapi musuh nabi juga arab, Abu Jahal dan Abu Lahab juga bersurban dan berjubah, pakek antum, akhi dan sebagainya, lantas bagaimana kita memposisikan hubungan keduanya, yakni antara Islam dan arab??

🔺"Antara Islam dan Budaya Arab" adalah sebuah penegasan akan pentingnya interpretasi universalisme Islam dalam konteks setempat, dan itu artinya penegasan tentang Islam untuk kaum muslim Indonesia, bukan Islam Arab. Hanya dengan cara itulah justru terbukti bahwa Islam relevan untuk setiap masa dan tempat karena Islam Rohmattan Lil'Alamiin Rahmat bagi semesta Alam.

Wallahua'lambisshowab

~Seno

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda