Dubes Uzbekistan Gandeng PBNU Perkuat Islam Moderat - HWMI.or.id

Thursday 13 August 2020

Dubes Uzbekistan Gandeng PBNU Perkuat Islam Moderat



Duta besar Uzbekistan untuk Indonesia, Ulugbek Rozukulov, melakukan kunjungan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di gedung PBNU lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (10/8)

Ulugbek Rozukulov, diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj. Pertemuan ini diselenggarakan dalam rangka silaturahim duta besar Uzbekistan untuk Indonesia dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Dalam kesempatan tersebut Kiai Said mengapresiasi keinginan Uzbekistan untuk mengedepankan ajaran Islam yang ramah dan moderat di negaranya itu. Kemudian, Dubes Uzbekistan sampaikan terima kasih kepada PBNU karena telah mengatur pertemuan ini.

“Terima kasih karena telah menyusun pertemuan ini, kami datang ke sini untuk mengadakan pertemuan pertama kita,” ungkapnya saat siaran pers yang diunggah di laman youtube NU Channel.

Selain itu, Ulugbek juga sampaikan peran signifikan Indonesia sebagai negara muslim terbesar mengenai perkembangan Islam.

“Menjadi negara muslim terbesar, Indonesia memiliki peran yang signifikan dan penting untuk perkembangan Islam. Kami, Uzbekistan, juga menjadi salah satu negara muslim terbesar di Asia Tengah untuk mengembangkan kerja sama antar dua negara. Terima kasih,” katanya.

Pertemuan tersebut juga diikuti oleh Ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani, Ketua NU Care Lazisnu H Achmat Sudrajat, dan beberapa pengurus besar NU lainnya.

Sebagai informasi, Islam di Uzbekistan mencapai 90 persen dari populasi penduduk yang ada. Sementara 5 persen dari populasi mengikuti agama lain.

Berdasarkan Pew Research Center tahun 2009, di Uzbekistan populasi Muslim mencapai 96,3 persen. Meskipun mendominasi Islam di Uzbekistan masih perlu pengembangan terutama terkait ajaran-ajaran yang mengandung nilai-nilai perdamaian dan keberagaman.

Hal tersebut tidak terlepas dari peristiwa atau konflik tradisi Islam dengan berbagai agenda reformasi atau sekularisasi sepanjang abad ke-20.

Uzbekistan pada akhir kekuasaan Soviet tidak membawa kebangkitan fundamentalisme Islam, seperti yang telah banyak diprediksi, melainkan bertahap reacquaintance dengan ajaran iman. ADVERTISEMENT Namun, setelah tahun 2000 ada kenaikan dukungan dalam mendukung Islamis, yang melecut oleh tindakan represif dari rezim otoriter. (Ahn/Dakwahnu)

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda