Siapakah Pendiri Wahabi? - HWMI.or.id

Sunday 2 August 2020

Siapakah Pendiri Wahabi?





SIAPAKAH PENDIRI WAHHABI ?

Muhammad bin Abdul Wahhab 
------------------- ATAU -------------------
Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum

Perlu diketahui bahwa saat ini mereka (kelompok wahhabi) tidak mau disebut sebagai “Wahhabi”, mereka berdalih bahwa istilah Wahhabi mengandung kesalahan nisbat, istilah Wahhabi diberikan oleh musuh dakwah Islam (orang kafir orientalis) dan sebagainya.

Tapi alasan-alasan itu sudah dimentahkan oleh kalangan Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah), sebab yang pertama kali memberikan istilah Wahhabi kepada ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman At-Tamimi An-Najdi adalah kakak kandungnya sendiri yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab al-Najdi al-Hanbali dalam kitabnya al-Shawaiq al-Ilahiyyah fir Raddi alal Wahhabiyyah. (ini adalah kitab dimana istilah Wahhabi lahir) 

Kelompok wahabi berpendapat bahwa pendiri Wahabi adalah Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum bukan Muhammad bin Abdul Wahhab. Statmen ini mereka kemukakan untuk membersihkan atau menutupi hitamnya perjalanan sejarah, kekejaman dan kesesatan mereka, Wahabi mulai membuat kedustaan baru dari sekian banyak dusta-dusta kelompok Wahhabi yaitu mereka berusaha mengalihkan pencetus Wahhabiyah kepada orang lain yang hidup pada kurun ke 2-3 hijriyah yaitu Abdul Wahab bin Rustum.

Padahal, Abdul Wahab bin Rustum bukan pencetus Wahhabiyah, melainkan pengikut WAHBIYYAH. Trik Dusta yang mereka Gunakan ini menunjukkan bahwa mereka paham dan malu dengan sejarah kelam mereka.

Setelah semua dalih Wahhabi dimentahkan, kemudian Wahhabi menciptakan alasan baru bahwa seolah-seolah sebutan Wahhabi berasal dari Syi’ah. Ini propaganda terbaru daripada Wahhabi. Baru dipopulerkan sekitar beberapa tahun yang lalu bersamaan dengan isyu Wahhabi-Syi’ah yang terjadi di Timur Tengah.

Tetapi alasan-alasan lama Wahhabi masih saja ada yang menyebarkannya, yaitu bahwa istilah Wahhabi tidak dinisbatkan kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (wafat 1206 H) tetapi dinisbatkan kepada Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum. (menurut saya ini Pemikiran konyol)

Tipu muslihat Wahabi itu berawal daripada kesalahan dalam memahami Fatwa Al-Lakhmi dan kitab yang di jadikan rujukan. Mereka tidak bisa membedakan atau sengaja mengklirukan istilah antara Wahhabiyyah ( الوهابيه ) dan WAHBIYYAH ( الوهبية ). 

Silahkan perhatikan perbedaan keduanya dalam bahasa arab di atas. Sepintas seperti mirip bukan ? Apakah anda bisa membedakan?

Jika ada yang mengatakan bahwa pendiri Wahabi adalah Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum maka itu adalah BOHONG !

●Apa itu Wahbiyyah (الوهبية) ? perhatikan tulisannya !

Wahbi_yyah, pengasasnya bernama Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi (عبد الله بن وهب الراسبي), wafat tahun 38 Hijriyah atau 658 Masehi. Wahbiyyah termasuk daripada kelompok Khawarij. Diantara pengikutnya bernama Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum atau Ibnu Rustum. Jadi, Ibnu Rustum bukan pendiri Wahha_biyyah (muncul abad 12 Hijriyah), tetapi pengikut Wah_biyyah (muncul abad 2 Hijriyah).

Didalam kitab Tarikh Ibu Khaldun (w 808 H) (4/247) disebutkan :

وكان يزيد قد أذلّ الخوارج ومهّد البلاد فكانت ساكنة أيام روح، ورغب في موادعةعبد الوهاب بن رستم وكان من الوهبيّةفوادعه،

Perhatikan kalimat diatas, sangat jelas disebutkan bahwa Abdul Wahab bin Rustum merupakan bagian daripada Al-Wahbiyyah (الوهبيّة) bukan Wahhabiyyah (Wahhabi). Pada halaman lain (6/543) :

وكانوا قديما على رأي الخوارج، وبقي بها إلى الآن فريقانمنهم الوهبيةوهم بالناحية الغربيّة،

“Mereka tegak atas pandangan khawarij, dan tetap dengan pandangan khawarijnya sampai sekarang ada dua kelompok, diantaranya Al-Wahbiyyah …. ”

Sumber kesalahan wahhabi dan yang digunakan oleh ustadz-ustadz Wahhabi adalah kitab berjudul Tashhih Khatha’ Tarikhi Haul al-Wahhabiyyah karya Muhammad bin Sa’ad al-Syuwai’ir. Kitab ini memuat kebohongan atau DISTORSI yang menyamakan istilah “Wahbiyyah” dan “Wahhabiyyah”, kemudian nisbatkan kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum 

Di antara yang dijadikan rujukan olehnya adalah kitab:

Al-Mi’yaar al-Mu’rib wa al-Jaami’ al-Mughrib ‘an Fataawaa Ifriiqiyyah wa al-Andalus wa al-Maghrib karya Ahmad bin Yahya al-Wansyarisi. Didalam kitab ini memuat Fatwa Al-Lakhmi yang dimuat dalam kitab Wahhabi milik Al-Syuwai’irdiatas. Dan perhatikan teks Fatwa Al-Lakhmi :

وسئل اللخمي عن قوم من الوهبيةسكنوا بين أظهر أهل السنة زمانا وأظهروا الآن مذهبهم وبنوا مسجدا ويجتمعون فيه ويظهرون مذهبهم في بلد فيه مسجد مبني لأهل السنة زمانا ، وأظهروا أنه مذهبهم وبنوا مسجدا يجتمعون فيه ويأتي الغرباء من كل جهة كالخمسين والستين ، ويقيمون عندهم ، ويعملون لهم بالضيافات ، وينفردون بالأعياد بوضع قريب من أهل السنة . فهل لمن بسط الله يده في الأرض الإنكار عليهم ، وضربهم وسجنهم حتى يتوبوا من ذلك ؟

Ternyata dalam fatwa Al-Lakhmi yang disebut adalah Wahbiyyah (bukan Wahhabiyyah). Perhatikan teksnya “وسئل اللخمي عن قوم من الوهبية /Al-Lakhmi ditanya tentang sebuah kaum daripada Wahbiyyah”.

Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil (1364 H atau 1945 M). Perhatikan teksnya:

وقد سموا أيضا الوهبيين نسبة إلى عبد الله بن وهب الراسبي ، زعيم الخوارج

“Dan sungguh mereka dinamakanWahbiyyin (الوهبيين) karena dinisbahkan kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi, yang di tuduh sebagai Khawarij” (Hal. 145).

Ternyata dalam buku Al-Faradbil juga tertulis Wahbiyyin (pengikut Wahbiyyah), bukan Wahhabiyyin (pengikut Wahhabiyyah).

Dan jelas pula bahwa istilah Wahbiyyah atau Wahbiyyin bukan nisbah kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum. Tetapi Wahbiyyah itu nisbah kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi. Dalam kitab yang dijadikan rujukan itu, tidak ditemukan kata Wahhabiyyah (الوهابية). Sebaliknya, seluruhnya menggunakan kata Wahbiyyah (الوهبية).

Sehingga jelas, Dr. Muhammad bin Sa’ad Asy-Syuwai’ir (ulama Wahabi) telah melakukan distori (tahrif). Kebiasaan tahrif (melakukan pendistorsian) memang sudah menjadi tradisi Wahhabi.

Kitab-kitab firqah Wahbiyyah (pengasasnya Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi) sampai saat ini masih ada, mereka disebut pula sebagai Ibadhiyyah. Pendiri wahhabiyah adalah muhamad bin abdul Wahab. Sedangkan Ibnu rustum adalah pengikut WAHBIYYAH. dan keduanya jelas sangat berbeda.

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda