Ulama Dan Tokoh Kharismatik Solo Kecam Aksi Anarkis Ormas Radikal Di Acara Midodareni - HWMI.or.id

Monday 10 August 2020

Ulama Dan Tokoh Kharismatik Solo Kecam Aksi Anarkis Ormas Radikal Di Acara Midodareni


Foto: Ulama sekaligus tokoh masyarakat Solo, Habib Novel Alaydrus (Bayu Ardi/detikcom)


 

Ulama sekaligus tokoh masyarakat Solo, Habib Novel Alaydrus mengecam penyerangan dan aksi anarkis yang dilakukan Ormas Radikal terhadap keluarga Alm. Habib Segaf Al-Jufri dan peserta doa bersama dalam rangkaian acara menjelang pernikahan atau midodareni di Solo. Habib Novel Alaydrus juga menegaskan tindakan anarkis dalam bentuk apapun tidak dibenarkan.


“Solo harus aman, harus adem. Jadi segala bentuk sikap anarkis, alasannya apapun, tidak dibenarkan oleh negara, tidak dibenarkan juga oleh agama,” kata Habib Novel seperti dikutip detikcom, Minggu (9/8/2020).


Habib Novel mengaku sempat mendatangi lokasi sesaat setelah kejadian berlangsung. Dia ingin memastikan aparat menindak tegas pelaku penyerangan.


“Biar kejadian tidak meluas, saya datang ke sana, meminta polisi untuk bertindak tegas. Jangan ragu-ragu, kami mendukung langkah polisi untuk menindak tegas,” ujar Habib Novel.


Dari aksi tersebut, ada tiga orang warga Solo keturunan Arab yang menjadi korban. Mereka mengalami luka-luka usai terkena lemparan batu.


Pengasuh Majelis Ar-Raudhah itu mengaku tidak mempermasalahkan siapa korbannya. Namun dia menegaskan agar tindakan main hakim sendiri tidak boleh terjadi lagi.


“Pokoknya ada umat Islam ataupun nonmuslim, saya nggak peduli, dikeroyok di dekat wilayah saya, maka saya harus memberikan dukungan pada polisi. Sikap intoleran ini tidak boleh ditoleransi. Apalagi di Solo. Solo harus aman, harus adem,” ujar Novel.


Hal senada juga disampaikan salah satu ormas di Solo, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama. Mereka turut mengecam aksi intoleransi tersebut, dan mendatangi Polresta Solo untuk mendukung kepolisian mengusut tuntas kasus itu.


“Tindakan anarkisme tidak dibenarkan di negara hukum. Kami mendukung kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini,” kata Ketua PC GP Ansor Solo, Arif Syarifudin.

 

Peristiwa bermula saat kelompok ormas tersebut mendapatkan informasi ada kegiatan terlarang di lokasi kejadian, Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8) sekitar waktu Magrib. Kelompok itu berusaha membubarkan acara yang ternyata adalah doa bersama rangkaian acara menjelang pernikahan.


“Tadi malam mendapat informasi soal adanya kelompok intoleransi yang menggeruduk rumah salah satu warga di situ. Itu karena adanya salah satu kegiatan yang dianggap mereka tidak sesuai,” kata Kapolresta Solo Kombes Andy Rifai di Mapolresta Solo, Manahan, Solo, siang tadi.


Akibat peristiwa itu tiga orang mengalami luka-luka dan kini menjalani rawat jalan. Tak hanya itu, sejumlah mobil di sekitar lokasi juga sempat dirusak massa.(Suara Islam)

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda