Viral Penghapusan Kata ''Khilafah'', PBNU Harap Permasalahan Segera Di Selesaikan - HWMI.or.id

Sunday 2 August 2020

Viral Penghapusan Kata ''Khilafah'', PBNU Harap Permasalahan Segera Di Selesaikan




Viral Penghapusan Kata ‘Khilafah’, PBNU Harap Permasalahan Segera Diselesaikan

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut mengomentari insiden penghapusan kata ‘khilafah’ yang dilakukan oleh Ketua DPRD Kota Cirebon saat deklarasi sumpah setia Pancasila pada Senin (6/7) lalu, agar permasalahannya cepat selesai

Sekretaris Jenderal PBNU, H. Helmy Faishal Zaini menyayangkan peristiwa tersebut, dari video yang tengah viral tersebut, seharusnya apa yang dilakukan oleh Ketua DPRD Kota Cirebon, bisa dengan tegas menolak adanya paham khilafah, maupun paham lainnya yang bertentangan dengan Pancasila.

Kiai Helmy melanjutkan, dirinya pun menegaskan bahwa kejadian tersebut ada kepentingan politik. Sebab, apa yang terjadi dalam video tersebut, memang sangat bisa dikaitkan dengan kepentingan politik.
“Saya bisa sebut itu peristiwa politik,” jelasnya saat Seminar Kemerdekaan di Islamic Center Kita Cirebon, Minggu (2/8).

Untuk itu, dirinya pun ingin agar permasalahan ini secepatnya bisa diselesaikan, oleh para pengurus daerah. Sebab, hal ini akan sangat tidak baik bagi masyarakat. Apalagi kejadian tersebut terjadi di dalam lembaga pemerintahan, yakni DPRD Kota Cirebon.

“Mereka harus menyelesaikan permasalahan ini, kalau bisa deklarasi bareng,” ungkapnya.
Seperti dilansir timesindonesia, viral sebuah video di sosial media, mengenai ucapan ikrar yang dilontarkan oleh Ketua DPRD Kota Cirebon, ketika aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Cirebon terkait penolakan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasil (HIP) pada Senin (6/7). Video berdurasi 1 menit 48 detik tersebut, sontak membuat heboh jagat maya, maupun masyarakat Kota Cirebon.

Dalam video tersebut, Ketua DPRD Kota Cirebon Affiati, tengah membacakan ikrar sumpah yang diikuti oleh perwakilan peserta aksi yang masuk ke dalam Gedung DPRD Kota Cirebon. Awalnya, dilontarkan bahwa akan menolak adanya paham komunisme dan khilafah.

Namun usai membaca kata ‘khilafah’, Affiati berhenti sejenak, lalu tampak menghapus atau mencoret di kertas yang dibacakan. Kemudian dilanjutkan kembali membaca dari awal. Yang mengejutkan, ternyata kata ‘khilafah’ tidak dilontarkan lagi. (Ahn)

Dakwah.com
www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda