Dzikr Lain Selain Sholat Fardlu - HWMI.or.id

Wednesday 25 November 2020

Dzikr Lain Selain Sholat Fardlu

 


Banyak orang yg belajar agama dengan cara membaca hadis Nabi. Tetapi, tak semuanya lantas menjadi ahli, kebanyakan tetap berstatus "awam" meskipun sudah "menukil" hadis lengkap dengan keterangan sanadnya dari literatur buku, makalah bahkan "google" sebab menjadi ahli memang tak cukup hanya bermodal menukil saja.

Perbedaan "antara" AHLI Fiqh & ORANG Awam Ketika Memahami Hadits Anjuran

Salah satu contoh sederhana yg membedakan keduanya adalah ketika menemukan sebuah hadis berisi "anjuran" melakukan sebuah "dzikir" di saat tertentu. 

Misalnya, dalam sebuah hadis disebutkan :

"Barangsiapa bertasbih sebanyak 33 kali, bertakbir 33 kali, dan bertahmid 33 kali, kemudian mengucapkan: Laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli sya’in qadir, setiap selesai shalat, maka akan diampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan.”

(Hr Imam Malik).

Ketiga "amalan" dalam hadist diatas pernah diajarkan Rasulullah kepada putrinya, Fatimah ra. Ali bin Abi Thalib menceritakan, pada suatu hari Fatimah datang menemui Nabi. Namun Nabi tidak ada di tempat, dan ia hanya mendapatkan Siti Aisyah ra.

Kepada Siti Aisyah diceritakanlah keperluannya. Fatimah ingin meminta pembantu karena saat itu, ia mendengar Rasulullah mendapatkan tawanan. Sudah beberapa hari Fatimah merasa kelelahan dan tangannya sakit akibat menumbuk dan menggiling tepung. Dengan meminta seorang pembantu diharapkan bisa meringankan segala pekerjaannya.


Malam harinya Rasul datang menemui Siti Fatimah, saat ia dan suaminya, Ali bin Abi Thalib hendak berbaring tidur.

Sabda Rasul kepada Fatimah dan Ali : ”Maukah kalian berdua aku ajarkan perkara yg lebih baik dari yg kalian minta? Jika kalian telah berada di tempat tidur bacalah takbir 33 kali, tasbih 33 kali dan tahmid 33 kali. Itu semua lebih baik buat kalian dari pada seorang pembantu.”

(Hr Bukhari).

Kembali ke pembahasan... bahwa saat selesai shalat dianjurkan membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir sebanyak 33x. Lalu ketika ada orang yg justru membaca dzikir lainnya sehabis shalat, maka bagaimana, bolehkah? (Tasbih berarti mensucikan Allah dari sifat² makhluk-Nya. Sementara tahmid yaitu memuji Allah, Tuhan semesta alam. Dan takbir adalah mengagungkan kebesaran Allah)

Banyak orang awam yg menjawabnya sebagai tindakan bid'ah dengan alasan tidak sesuai sunnah sebagaimana dalam hadis di atas. Di pikirannya, kalau tidak sesuai anjuran sunnah maka berarti bid'ah dan bid'ah itu sesat (Titik).

Bagi ahli fiqh tidak demikian. Semua bentuk dzikir memang disunnahkan secara umum dengan dalil² umum. Membacanya sehabis shalat bukan berarti bid'ah. Hanya saja yg paling utama didahulukan adalah dzikir yg disunnahkan di waktu yg khusus daripada dzikir yg disunnahkan secara umum. Jadi, setelah shalat lebih utama membaca dzikir khusus setelah shalat, bukan dzikir lainnya. Namun, ini hanya keutamaan, bukan kewajiban yg bila dilakukan menjadi haram atau bid'ah yg tercela.

علم مما ذكر أن كل محل طلب فيه ذكر بخصوصِه فالاشتغال به فيها أولى من غيره ولو من قرآن أوْ مأثور آخر

"Setiap tempat yg di situ dituntut (disunnahkan) untuk melakukan dzikir secara khusus, maka menyibukkan diri dengan dzikir khusus tersebut lebih utama dari pada dzikir lainnya, bahkan lebih utama dari pada membaca al Qur'an atau dzikiran yg berasal dari hadis lainnya." 

Dari contoh ini bisa dilebarkan ke contoh kasus lainnya yg serupa. Orang awam mudah membid'ahkan sedangkan ahli fikih tidak.

ذكر الرواية أنه يقال للعابد : ادخل الجنة ويقال للفقيه : اشفع 

(Ada penyebutan riwayat dimana ahli ibadah masuk surga sendirian, sementara ahli fiqih bisa memberi syafa'at kepada yg lain).

"Ada seorang yg bertanya kepada Nabi tentang ahli ibadah dan ahli fiqih: mana yg lebih utama?

Nabi menjawab: “Seorang ahli fiqih itu lebih utama di sisi Allah dari seribu ahli ibadah.”

إذا كان يوم القيامة يقول الله تعالى للعابد : ادْخل الجنة , فإنما كانت منفعتك لنفسك , ويقال للعالم: اشفع تشفع , فانما كانت منفعتك للناس 

Nabi bersabda: “Di hari kiamat kelak, Allah berfirman kepada ahli ibadah: masuklah ke dalam surga, karena ibadahmu bermanfaat untuk dirimu sendiri. Namun kepada seorang alim dikatakan: “beri syafaat kepada yg lain, karena selama ini engkau telah memberi manfaat kepada orang².”

والله اعلم

#HubbulWathonMinalIman

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda