Tidak Benar ! Kabar Donatur Terbesar Berdirinya NU adalah Keluarga HRS
Yang benar, donatur utama saat awal berdirinya Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926 adalah H. HASAN GIPO yang kemudian menjadi Ketua Tanfidziyah NU periode pertama mendampingi Hadratusyaikh KH Hasyim Asy’ari sebagai Ro’is Akbar. H. Hasan Gipo seorang kaya raya yang memiliki puluhan rumah dan toko di Surabaya, sebagian besar tokonya disewa/kontrak oleh para pedagang keturunan Tionghoa.
HAJI HASAN GIPO adalah seorang pengusaha yang di jaman pra Indonesia Merdeka, jaringan usahanya sudah ada di berbagai daerah. Bisa dikatakan Beliau adalah pengusaha besar multi nasional dimasa itu yang bergerak di berbagai bidang usaha. HAJI HASAN GIPO juga merupakan pihak elemen kongsi atas sektor usaha perkapalan baik niaga pangan maupun nelayan disamping pengelolaan bersama perkebunan juga pengelolaan tanah tanah penghasil tembakau baik dari kekerabatan Sumenep hingga Bangkalan.
Haji Hasan Gipo juga memiliki hubungan usaha sangat erat sebagai elemen kongsi dengan pihak korporasi orang-orang Sunda – Makasar dalam hal produksi dan import tembakau dan lalulintas tembakau HAJI HASAN GIPO dengan NV. KALIBARU yg berkedudukan di CIREBON, dgn produksi di sekitar Sukapura (Tasikmalaya dan Garut / Wanareja ).
Juga terdapat hubungan baik antara Haji Hasan Gipo dengan Keluarga Pesantren SUKAMANAH Suka hideung Singaparna Tasikmalaya yang sangat lekat. Dan salah satu Kyai/Ajengan yang memiliki hubungan langsung dengan Haji Hasan Gipo adalah Ajengan Domon ( gugur bersama KH. Zaenal Mustofa saat peristiwa Pesantren Sukamanah diserang tentara Dai Nippon/Jepang).
Bahwa jaringan usaha Haji Hasan Gipo, dibidang peralatan dan perkakas pertanian tidak lepas hubungannya dgn tokoh masyarakat Sunda-Makasar, yang selain menghasilkan pekakas juga berniaga atas komoditas lainnya.
Bahwa hubungan niaga dengan Haji Hasan Gipo tentu memperat juga dengan masyarakat Pekalongan yang berniaga di Pasar Baru Kota Bandung diantaranya erat hubungan dengan haji Masduki dan keluarga Saleh Khatam, dan Haji Andi Mohamad Hasan , Haji Ismail (Cirebon).
Bahwa tentu dari keseluruhan hubungan, aspek yg paling penting adalah kekerabatan warga NAHDLATUL ULAMA yang sangat erat, serat lalulintas penyediaan Al Qur’an dan kitab-kitab kuning , yang kemudian sangat erat dengan keluarga BAHARTAH yang kemudian mendirikan percetakan Al Ma’arif.
Kesimpulannya bahwa benar menguatkan kedudukan HAJI HASAN GIPO selaku DONATUR TETAP di awal NU berdiri, bahwa ada agnia- agnia lain di dalam tubuh kekerabatan warga NU yang menyokong, mungkin saja , tetapi keluarga Bandung yang berniaga dengan HAJI HASAN GIPO sangat tahu betul bahwa logistik untuk NU, adalah Beliau.
Semoga amal baik BAPAK ALMUKAROM HAJI HASAN GIPO , memperoleh balasan yang berlimpah dengan segala kebaikan yang Hak dan Ridlo Allah , serta limpahan Nikmat Kubur Nikmat Akhirat, dan keluarga yang ditinggalkannya, sejahtera penuh Ridlo Allah Azzawajjalla. Aamiin Yaa Robbal’alamiin.
(Tulisan diambil dari Obrolan Kang Zainaldi Zainal dan Kang Raksanagara dalam WA Group Relawan Aswaja. Disusun kembali oleh Kang Macko
Sumber: LTNU Jabar
di tulisan ini tertulis " Tulisan dari sumbernya dari obrolan ? " 🤣🤣 . saran. kalau mau buat tulisan itu sumbernya baiknya berdasarkan data, bukan obrolan
ReplyDeletedi tulisan ini tertulis " Tulisan dari sumbernya dari obrolan ? " 🤣🤣 . saran. kalau mau buat tulisan itu sumbernya baiknya berdasarkan data, bukan obrolan
ReplyDeletedi tulisan ini tertulis " Tulisan dari sumbernya dari obrolan ? " 🤣🤣 . saran. kalau mau buat tulisan itu sumbernya baiknya berdasarkan data, bukan obrolan
ReplyDelete