Meluruskan Berita Gus Dur Marah - Marah Disomasi Para Kyai - HWMI.or.id

Wednesday 6 January 2021

Meluruskan Berita Gus Dur Marah - Marah Disomasi Para Kyai

MELURUSKAN BERITA GUS DUR MARAH-MARAH DISOMASI PARA KYAI

Oleh: Shuniyya Ruhama 

Murid Mbah Wali Gus Dur

Beberapa hari belakangan ramai sekali di media sosial beredar bincang-bincang santai dari H.MRS. Mengulas tentang Mbah Wali Gus Dur yang dikabarkan marah-marah pada Kyai namun setuju untuk membuat pertemuan dengan H.MRS.

Peristiwa ini terjadi pada pertengahan tahun 2006. Ketika Mbah Wali Gus Dur menentang pengesahan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi karena terdapat beberapa kejanggalan di sana. Akan dibuatkan artikel khusus setelah ini untuk masalah tersebut.

Salah satu yang menggelegar dan fitnahnya tidak pernah hilang sampai saat ini ialah ketika Mbah Wali Gus Dur memberikan pernyataan bahwa porno itu adanya di pikiran kita, bukan melulu berada di objek.

"Kalau orang pikirannya sudah porno, membaca Al Quran yang menganjurkan agar seorang ibu menyusui anaknya hingga dua tahun saja, bisa yang dibayangkan bukan anjurannya melainkan organ yang dipakai untuk menyusui".

Itu statemen asli Mbah Wali Gus Dur. Namun, berita yang keluar di media pada saat itu justru: Gus Dur mengatakan bahwa Al Quran adalah kitab suci paling porno sedunia. 

Jika kita paham situasi yang ada saat itu, lebih-lebih ikut menyaksikan saat Mbah Wali Gus Dur mengeluarkan statemen aslinya tentu kita akan tahu bahwa itu merupakah fitnah belaka. 

Namun, statemen ini dibelokkan sembari diberi narasi sedemikian rupa dan disebarkan secara masif bertubi-tubi membuat orang merasa seakan-akan Mbah Wali memang membuat pernyataan yang menyakiti umat Islam ini.

Sehingga banyak orang yang merasa tersinggung berat. Salah satunya ialah kelompok yang mengatasnamakan Kyai Jawa Timur yang datang ke PBNU didampingi oleh H.MRS dan langsung memberi somasi kepada Mbah Wali.

Saksi yang ada di ruangan tersebut mengisahkan bahwa Mbah Wali sangat murka waktu itu. Dan memang menggebrak meja dengan sangat keras. 

Mengapa demikian? Setidaknya ada dua poin yang membuat beliau demikian murkanya.

Pertama: 

Orang-orang ini datang mengatasnamakan Kyai Jawa Timur. Namun cara yang dipakai bukanlah cara Kyai yang santun. 

Mereka mendakwa dan menghakimi Mbah Wali Gus Dur tembak di tempat tanpa tabayun terlebih dahulu. Tanpa berusaha klarifikasi terlebih dahulu. Menanyakan kebenarannya kepada sumber primer dan menanyakan alasannya. 

Kedua:

Dakwaan mereka jelas sangat tidak nyambung. Mereka meminta supaya Mbah Wali Gus Dur bertaubat dan mencabut statemen beliau yang menyatakan bahwa Al Quran adalah kitab suci paling porno sedunia.

Pertanyaannya: Bagaimana bisa seseorang mencabut statemen yang TIDAK PERNAH diucapkan sama sekali. Dan bagaimana mungkin seseorang harus mentaubati sesuatu yang TIDAK PERNAH diperbuat?

Dikisahkan, mereka ketakutan dan segera pamit keluar, karena beberapa petugas yang ada di luar masuk ruangan. Mbah Wali tidak pernah mengusir mereka tapi merekalah yang ketakutan keluar dari ruangan.

Dan poin berikutnya ialah statemen H.MRS yang menyatakan bahwa Mbah Wali menyetujui dan menginginkan untuk bertemu dan berdiskusi dengan beliau.

Sepaham penulis, sebagai murid yang mengikuti perjalanan Mbah Wali pada periode waktu 2005-2009,  tidak pernah ada kesepakatan ini. 

Sumber yang mengetahui langsung kejadiannya tidak merasa ada pembicaraan tersebut di ruangan itu. 

Dan beberapa tahun lalu, keluarga ndalem Mbah Wali (istri dan anak-anak) juga sudah memberi klarifikasi bahwa statemen ada keinginan pertemuan antara Mbah Wali dan H.MRS tidaklah benar.

Terakhir, beberapa waktu yang lalu, penulis menghubungi asisten pribadi Mbah Wali untuk mengecek ulang validitas memori dan beliau menyatakan bahwa tidak pernah ada kesepakatan itu dan tidak pernah ada agenda untuk pertemuan antara Mbah Wali dan H.MRS. 

Mari kita sikapi beredarnya video tersebut dengan lapang dada dan pikiran terang. Jangan terprovokasi untuk mencaci maki balik dan menuduh bermacam-macam. Cukup kita tahu kebenarannya dan kita ambil pelajaran yang berharga dari peristiwa tersebut.

Kagem Mbah Wali Gus Dur Alfatihah...

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda