Hoaks Arie Untung Sebut Raja Arab Bawa Tangga untuk Hindari Riba, Ini Faktanya
Arie Untung (FOTO: Ig @ariekuntung)
Arie Untung sempat membahas soal dosa riba di kanal YouTube Daniel Mananta. Saat itu, Arie menyebut Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz al-Saud saat berkunjung ke Indonesia tahun 2017 membawa tangga sendiri untuk menghindari hutang yang masuk dalam riba.
"Waktu Raja Salman ke Indonesia, pakai pesawat pribadi, sampai untuk tangga turun dia bawa dari Arab. Karena apa, dia takut minjemin uang ke Indonesia, kemudian dia dapat dosa karena minjemin tangganya. Mobilnya dia bawa sendiri, karena dia nggak mau sepeserpun memberatkan yang dipinjemin," kata Arie Untung dikutip dari kanal YouTube Daniel Manantan Network, Jumat 16 April.
Pernyataan itu lantas menjadi kontroversi lantas Sekretariat Presiden (Setpres) membantah klaim selebritas Arie Untung tersebut. Kepala Setpres Heru Budi Hartono menjelaskan tangga khusus disiapkan karena Raja Salman saat itu dalam kondisi kurang sehat.
"Raja Salman tidak bisa jalan jauh. Jadi perlu tangga spesial yang sesuai spesifikasi Raja Salman," kata Heru dikutip dari CNNIndonesia.com.
Heru menyampaikan penyediaan tangga itu telah dibahas protokoler kedua negara. Kedua pihak sepakat protokoler Saudi yang akan menyiapkan eskalator khusus untuk Raja Salman. "Tangganya spesial, yang punya hanya mereka dan waktunya terbatas, tidak mungkin pihak Indonesia menyiapkan spesifikasi khusus," ucapnya.
Selain Heru, ulama Nadirsyah Hosen atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Nadir juga memberi penjelasan pernyataan keliru Arie Untung tersebut. Gus Nadir menyatakan, Raja Salman membawa tangga sendiri karena alasan sudah sepuh.
"Penjelasan @ArieKuntung soal Raja Salman bawa tangga pesawat karena nggak mau riba itu keliru. Raja sudah sepuh, jadi kemana-mana kunjungan ke luar ngeri pasti bawa sendiri tangga pesawat yang kayak eskalator," kata Gus Nadir di Twitter.
Hingga berita ini diturunkan, Arie Untung belum memberikan pernyataan lebih lanjut tentang pernyataannya yang dikoreksi oleh Gus Nadir dan Sekretariat Presiden.
(Voi.id)