Kisah wali yang Namanya Tertera di Lauh Mahfudz sebagai Penghuni Neraka - HWMI.or.id

Thursday 29 July 2021

Kisah wali yang Namanya Tertera di Lauh Mahfudz sebagai Penghuni Neraka

KISAH WALI YANG NAMANYA TERTERA DI LAUH MAHFUDZ SEBAGAI PENGHUNI NERAKA

Ada seorang sufi dari kalangan tokoh tasawuf yang bernama Syeikh Abdul Aziz Ad-dabagh. Beliau dalam kalangan tokoh tasawuf termasuk wali min auliyaillah. 

Suatu ketika malaikat melihat namanya di lembaran kitab Lauh Mahfudz ada dalam deretan penghuni neraka. Melihat hal tersebut malaikat merasa kasihan dan mendatangi Abdul Aziz Ad-dabagh.

Malaikat berkata: "Wahai Abdul Aziz untuk apa engkau ibadah sedemikian rupa sedangkan aku lihat namamu di lembaran Lauh Mahfudz sebagai penghuni neraka.? Bagaimanapun ibadahmu tetaplah akan masuk neraka." 


Abdul Aziz menjawab: "Wahai malaikat, surga dan neraka bukan urusanku, aku diciptakan oleh Allah swt hanya untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana Allah swt berfirman, "Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu." Apakah aku masuk surga atau neraka itulah hakNya Allah swt.

Kemudian malaikat kembali ke Lauh Mahfudz dan dilihat namanya telah dirubah oleh Allah swt menjadi penghuni surga.

Lantas malaikat kembali menemui Abdul Aziz dan berkata:" Wahai Abdul Aziz ada kabar gembira, baru saja aku melihat namamu oleh Allah dirubah menjadi penghuni surga." 

Abdul Aziz menjawab: "Alhamdulillah, tapi sekali lagi malaikat, surga dan neraka bukan urusanku, aku beribadah hanya untuk menggapai ridho Allah swt, kalau Dia ridho aku di neraka, ya itulah tujuanku, ridho Allah." 

Malaikat pun takjub dengan keikhlasan Abdul Aziz dalam beribadah dan berkata: "Wahai Abdul Aziz, ikhlasmu inilah yang membuat Allah ridho dan merubah namamu menjadi penghuni surga." 

Abdul Aziz bertanya kepada malaikat: "Kalau ikhlasku tadi yang membuat Allah ridho kepadaku, lalu kira-kira dosa apa yang membuat Allah swt murka kepadaku sehingga namaku tertera sebagai penghuni neraka?",


Kemudian malaikat bercerita: "Ingarkah ketika engkau masih kecil ketika umurmu sekitar 15 tahunan, ketika engkau tidur di kamarmu, engkau mendengar suara langkah kaki ibumu menuju tempat tidurmu untuk menyuruhmu membeli sesuatu di pasar? Karena engkau mendengar suara langkah kaki ibumu menuju kamarmu, lalu engkau pura-pura tidur padahal engkau sudah bangun agar engkau tidak disuruh pergi ke pasar. Ketika ibumu membuka pintu kamarmu dan melihatmu masih tidur, ibumu merasa kasihan dan tidak jadi menyuruhmu ke pasar. Sebab engkau bohongi ibumu Allah swt murka dan mencatat namamu sebagai penghuni neraka.

Mendengar cerita malaikat tersebut, Abdul Aziz pun beristighfar memohon ampun kepada Allah swt.

Semenjak kejadian tersebur Abdul Aziz Ad-dabagh di sisa umurnya tidak pernah berceramah kecuali tentang berbakti kepada orang tua. Setiap orang yang datang kepada beliau selalu diwasiatkan untuk berbakti kepada orang tuanya.

Mari kita merenung sejenak!

Padahal beliau hanya pura-pura tidur, lalu bagaimana yang sampai membentak ibunya?

Bagaimana yang sampai memasamkan wajahnya kepada ibunya?

Yang mengeraskan suaranya di depan ibunya?

Yang sampai tidak memberi nafkah?

Dan bahkan yang sampai membuat menangis ibunya, bagaimana kira-kira nasibnya?

Mari kita belajar bersama-sama untuk lebih berbakti kepada orang tua kita baik yang masih hidup ataupun yang telah wafat.

Jangan meremehkan dosa kecil dikhawatirkan disitu ada murkaNya Allah swt.

Jika tangan kita masih sulit untuk berbuat baik padanya, maka ringankanlah lisan kita untuk senantiasa mendoakan kedua orang tua kita.

Semoga Allah swt mengampuni semua dosa-dosa orang tua kita. Aamiin 🤲🏻🤲🏻🤲🏻

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda