 |
Habib Muannas Alaidid. [foto : Istimewa] |
Habib Muannas Minta Roy Suryo Ditangkap untuk Efek Jera
Dikutip dari suaraislam.co, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Jumat, 25 Februari 2022. Roy Suryo dilaporkan atas dugaan pencermaran nama baik atau fitnah atau ujaran kebencian dan menimbulkan keresahan di masyarakat melalui media elektronik.
Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH) Muannas Alaidid, SH, CTL atau Habib Muannas mendukung Roy Suryo dipolisikan. Bahkan, Habib Muannas juga meminta agar Roy Suryo ditangkap untuk efek jera.
“Sekarang dukung Polisikan RS & Tangkap RS, perlu efek jera. biar tdk ada lagi masyarakat yang disesatkan dg isu2 sara untuk kepentingan politik”, tulis habib Muannas di akun twitternya.
Ketua Umum Cyber Indonesia tersebut menilai bahwa jelas bukan Menag yang membandingkan suara adzan dengan anjing, melainkan Roy Suryo.
“Jelas yang membandingkan adzan dan suara anjing itu Si Roy Suryo bukan Menag Gus Yaqut Cholil Qoumas,” tegas Habib Muannas.
Bersama cuitannya, ia membagikan cuitan Roy Suryo yang mengunggah potongan video Menag mencontohkan suara anjing menggonggong sebagai salah satu contoh suara yang mengganggu.
Habib Muannas menilai bahwa Roy Suryo telah melakukan manipulasi dengan memotong video pernyataan Menag Yaqut.
“Dalam wawancara itu meski anda manipulasi dengan potong durasinya, jelas hanya mencontohkan pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara”, kata Habib Muannas.
“Terbukti sama sekali tak ada sebutan adzan termasuk di video utuh,” tambahnya. Berikut pernyataan Gus Yaqut dalam potongan video yang diunggah Roy Suryo:
“Yang paling sederhana lagi, tetangga kita ini, kalau kita hidup dalam satu kompleks itu, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua.
Misalnya, menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Bahwa suara-suara ini, apa pun suara itu ya, ini harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di mushala-masjid silahkan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu”.
