NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) CRISIS CENTER - HWMI.or.id

Sunday 8 May 2022

NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) CRISIS CENTER

 

(Pusat Rehabilitasi Korban NII)

Latar Belakang.

Hampir semua kelompok radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama di Indonesia ibu kandungnya adalah NII, ditambah ideologi transnasional HTI, Ikhwanul Muslimin, Salafi Wahabi Jihadi dan sejenisnya.

Di Indonesia kelompok radikalisme sudah masuk ke semua lini masyarakat, tidak pandang sisi usia, pendidikan dan jabatan, bahkan sudah masuk infiltrasi dikalangan Artis, PNS pemerintahan termasuk ditubuh aparat TNI dan POLRI.

Pembentukan NII CRISIS CENTER yang didirikan oleh Ken Setiawan dan digawangi oleh para mantan aktifis radikal dari latar belakang berbeda yang telah sadar dan merupakan perwujudan dari tanggung jawab moral anak bangsa karena melihat korban yang terus berjatuhan dari kalangan muda akibat perekrutan gerakan radikal. 

Dilain pihak, pemerintah belum mengambil sikap jelas terhadap maraknya perekrutan gaya baru model gerakan radikal NII dan sejenisnya yang justru menjadikan gerakan radikal semakin besar dan dapat merusak norma agama, norma sosial dan merongrong kedaulatan NKRI dimasa yang akan datang.

Penindakan sejauh ini masih ditataran organisasinya, sementara orangnya, ideologi dan pahamnya ketika ganti mama mereka masih bisa kembali menyebarkan pahamnya.

Kelompok radikal gaya baru ini cukup unik, ada yang anti demokrasi tapi disisi lain juga menggunakan demokrasi sebagai celah untuk masuk ke masyarakat lewat ormas legal dan kegiatan seolah olah membantu masyarakat sehingga masyarakat banyak tertipu dengan propagandanya, bahkan dengan model sumbangan lewat yayasan dan kotak amal akhirnya mencoreng nama organisasi yang betul betul membantu menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat.

Walapun sebatas radikal pemikiran alias belum melakukan tindakan teroris, namun aksi mereka sangat berbahaya karena setiap saat mengajarkan kebencian terhadap orang diluar kelompok,  kepada pemerintah,  aparat dan menganggap pancasila sebagai thaghut/ berhala yang dalam doktrin mereka harus di tolak,  di ingkari dan ditinggalkan. 

Ini sangat berbahaya sebab gerakan mereka cukup masif, sementara kegiatan pencegahan masih minim sehingga banyak korban terus berjatuhan dari kalangan generasi muda. 

Intoleransi kini sudah menjadi penyakit akut bangsa dimana pelakunya tidak mau menerima perbedaan,  hanya kelompoknya yang dianggap benar dan ini menjadi pintu gerbang radikal dan terorisme. 

Padahal Pancasila bagi NII Crisis Center adalah konsep pemersatu terbaik didunia, dalam sila pertama jelas bahwa Tuhan itu satu, dipertegas dengam Bhineka Tunggal Ika, Walaupun berbeda beda agama, tapi kita punya Tuhan yang sama, Tuhan didunia hanya satu, hanya saja tiap agama menyebutnya asma Tuhan dengan berbeda beda, cara berdoa dan ibadahnya pun berbeda beda. 

Disempurnakan dengan Tan Hana Dharma Mangrwa yang artinya tidak ada kerancauan dalam kebenaran, semua agama bicara tentang cinta dan kasih, yang salah adalah ada oknum dimasing masing agama yang memanipulasi kitab suci sehingga seolah agama itu radikal.

Umat Islam meyakini ajarannya yang paling sempurna, tapi umat Islam juga mengimani kebenaran semua para nabi dan rasul beserta kitab suci yang diturunkan sebelum Nabi Muhammmad, boleh berbeda yang penting jangan saling menyalahkan, karena sejatinya perbedaan itu diciptakan untuk saling mengenal dan saling melengkapi satu dengan yang lain.

Silahkan ditanyakan kepada masing masing penganut agama, ada berapa Tuhan Semesta alam, yang menciptakan alam semesta, pasti jawabannya Tuhan kita Satu, pribadi Tuhan atau sifat atau asma bisa lebih dari satu. Seperti sila pertama dalam dalam Pancasila yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Hanya Satu.

Inilah yang dinamakan Lakum dinukum waliyadin, bagiku agamaku dan bagimu agamamu, kita boleh berbeda cara beribadah dan berdoa kepada Tuhan, tapi satu hal yang harus kita yakini bahwa Tuhan didunia hanya satu, kalau kita menganggap lebih dari 1 berarti kita telah menduakan Tuhan atau menyekutuhan Tuhan. 

Mari kita berlomba lomba dalam ibadah kepada Tuhan, dan berlomba lomba berbuat baik kepada sesama, karena sejatinya sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang disekitarnya.

VISI DAN MISI NCC

Visi

Terwujudnya masyarakat Indonesia yang aman dan damai tanpa ideologi radikalisme berbasis agama serta aliran sesat

Misi

Memperkuat dan membangun solidaritas terhadap nasib anak bangsa agar tidak terpengaruh oleh aliran sesat yang dilakukan oleh gerakan radikal. 

Memupuk saling pengertian dan kerja sama antar sesama lembaga yang memiliki kepedulian dan perhatian terhadap upaya penanggulangan aliran sesat yang ada di Indonesia khususnya yang dilakukan oleh NII.

PERMASALAHAN

Lemahnya sosisalisasi di masyarakat tentang isu radikalisme dan minimnya akses informasi tentang gerakan radikal di masyarakat

Minimnya tindakan pencegahan dari instansi terkait dalam mengantisipasi meluasnya gerakan radikal yang berbasis agama.

Mobilitas kegiatan aktifis gerakan radikal yang sangat tinggi sehingga jatuhnya korban yang tiada henti dari kalangan masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa

TUJUAN 

Mensosialisasikan kepada Tokoh agama, tokoh masyarakat, masyarakat umum dan mahasiswa serta pelajar khususnya akan bahaya radikalisme yang kini masuk ke kalangan pendidikan, sekolah, kampus dan ormas.

Membuat sanggahan atas ideologi yang diajarkan gerakan radikal

Membentuk kesepahaman pikir dan tindak di  kalangan masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa untuk mengantisipasi radikalisme dan merehabilitasi para korban gerakan radikal agar mampu kembali ke masyarakat.

Rekomendasi: 

Mendorong Negara segera menerbitkan Undang Undang yang melarang semua paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila 

Sertifikasi penceramah agama supaya orasi orasi keagamaan dimasyarakat menyejukan dan mendamaikan, agar Indonesia aman dan damai.

Website : www.niicrisiscenter.com

Hotline NII Crisis Center

WhatsApp : 0898-5151-228

Mari yang waras jangan diam, kita bergerak bersama dengan bersatu melawan intoleransi,  radikalisme dan terorisme.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda