Umat Islam Indonesia Menjawab Tuduhan Pejuang Khilafah - HWMI.or.id

Tuesday 7 March 2023

Umat Islam Indonesia Menjawab Tuduhan Pejuang Khilafah

 

Ada banyak pejuang Khilafah di dunia ini seperti HT, ISIS, Al Qaeda, Khilafatul Muslimin dan lain sebagainya. Dan, tidak jarang mereka menuduh bahwa umat Islam Indonesia seperti warga NU dan Muhammadiyah adalah orang-orang yang anti syariat karena menolak tawaran Khilafah. Benarkah demikian? 

1. Apakah umat Islam Indonesia anti syariat Islam?

Jawaban: 

Tidak! Umat Islam Indonesia tidak pernah anti syariat Islam. Setiap hari umat Islam Indonesia beribadah sesuai syariat Islam, mulai dari sholat, puasa, zakat, haji, pernikahan dan lain sebagainya. Ribuan lembaga pendidikan Islam mengajarkan syariat islam. Pelajaran syariat Islam yang disebut fikih diajarkan di berbagai lembaga pendidikan mulai dari TK, MI, MTs, MA, hingga perguruan tinggi. Dan kurikulum fikih tersebut dilindungi oleh negara. Kalau pondok pesantren jangan ditanya lagi. Setiap hari kitab-kitab fikih syariat Islam dibaca, dikaji, dihafalkan dan diajarkan. Kiai-kiai juga menyampaikan syariat Islam di berbagai majlis mereka. Penulis juga aktif mengajar fikih untuk anak-anak (MI) dengan kurikulum yang ditetapkan oleh negara.

2. Apakah umat Islam Indonesia anti syariat hudud (sanksi dan hukuman)?

Jawaban: 

Tidak! Umat Islam Indonesia tidak pernah anti syariat hudud dalam Islam. Di berbagai pondok pesantren sejak dulu dampai saat ini tetap diajarkan fikih hudud. Umat Islam Indonesia hanya belum dapat melaksanakannya karena negara belum mengesahkannya. Negara Indonesia merdeka sebab perjuangan semua rakyat dari berbagai agama. Umat Islam tidak akan mengkhianati negara ini demi keutuhan bangsa dan negara. Tugas umat Islam Indonesia adalah terus melakukan dakwah damai supaya syariat Islam yang belum dilaksanakan dapat dilaksanakan. 

3. Apakah umat Islam Indonesia anti Khilafah?

Jawaban: 

Tidak! Umat Islam Indonesia tidak anti Khilafah. Materi pelajaran tentang Khilafah diajarkan di berbagai lembaga pendidikan. Saya pribadi sudah sekitar 20 tahun dipercaya untuk mengajar pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) yang mana di antara isinya adalah sejarah Khilafah mulai jaman khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Hasan bin Ali, bani Umayyah, bani Abbasiyah, bani Saljuk, Fatimiyyah, Ayyubiyyah, Turki Utsmani, Wali Songo hingga kesultanan-kesultanan. Dan kurikulum pelajaran SKI yang saya ajarkan ini ditetapkan, diakui serta dilindungi oleh negara.

4. Jika umat Islam Indonesia tidak anti Khilafah kenapa menolak tawaran Khilafah?

Jawaban: 

Khilafah yang ditolak oleh umat Islam adalah Khilafah-Khilafah tidak jelas yang ditawarkan oleh berbagai kelompok seperti H1zbut T4hr1r, 1515, Khilafatul Muslimin, dan lainnya. Umat Islam Indonesia berhak menolak Khilafah-Khilafah versi kelompok tersebut. Bahkan, kelompok-kelompok tersebut pun sebeneranya juga menolak Khilafah-Khilafah versi kelompok lain. 

Umat Islam Indonesia sejak dahulu sampai saat ini, mulai dari masyarakat awam, ustad, gus, kiai habaib hingga ulama’nya, baik NU, Muhammadiyah dan lainnya, semua mengakui dan mempercayai bahwa di akhir jaman nanti akan ada Kh1l4f4h yang dipimpin oleh Imam Mahdi. Dan, Kh1l4f4h versi Imam Mahdi tersebut tidak perlu diusahakan, karena dijelaskan di berbagai hadits bahwa Kh1l4f4h versi Imam mahdi hanya akan berdiri ketika Imam Mahdi telah muncul dan dibay’at oleh beberapa ulama. Jadi, tugas umat Islam Indonesia hanya menunggu. 

Sambil menunggu, maka umat Islam Indonesia wajib menjaga NKRI supaya bisa tetap aman dan nyaman dalam beribadah kepada Allah, berkarya, bekerja dan membangun bangsa dan negara tercinta: Indonesia.

 Kesimpulannya:

Umat Islam Indonesia, warga NU, Muhammadiyah dll mengakui negara Indonesia sebagai negara yang sah, 

Wajib setia pada NKRI. Tawaran Kh1l4f4h dari kelompok manapun wajib ditolak.

Penulis : Kang Saiful Anwar -

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda