Hadis Keutamaan Tarawih Di Kitab Durrotun Nashihin - HWMI.or.id

Monday 18 March 2024

Hadis Keutamaan Tarawih Di Kitab Durrotun Nashihin

Kok bisa kitab ini dikaji di sebagian pesantren tapi isinya ada yang ditolak? Ah, kayak kurang 'debatnya' di Bahtsul Masail. 

Beberapa teman LBM pernah menyampaikan dalil di Bahtsul Masail dengan rujukan Kitab Fiqhus Sunah, ternyata ditolak oleh mayoritas musyawirin. Inilah gambaran ada sebuah kitab yang isinya tidak sepenuhnya diterima.

Kitab Durroh ini sudah dikaji takhrij hadisnya oleh kiai-kiai kalangan kita sendiri. Kiai Najih Sarang, putra Kiai Maimun Zubair, memberi catatan pada hadis keutamaan Tarawih ini dengan penilaian "Tidak kami temukan rujukan/ sumber haditsnya". 

Ada lagi disertasi almarhum Dr. Lutfi Fathullah tentang hadis-hadis dalam kitab Durroh dengan kesimpulan, 30% dari 839 hadis di dalamnya ternyata berkategori palsu. 

Temuan beliau sudah disidangkan di hadapan para ulama yang membimbing disertasinya. Kalau bisa silahkan anda membantah balik dengan menemukan sanad hadisnya.

Ilmu hadis ini lebih njlimet dan ruwet dari pada ilmu lainnya. Al-Baihaqi misalnya, beliau sudah berjanji tidak akan mencantumkan perawi pendusta di kitabnya. 

Tapi oleh Al-Hafidz As-Suyuthi masih dijumpai perawi pendusta tersebut. Di kitab kitab lainnya ternyata perawi pendusta ini masih dicantumkan oleh As-Suyuthi. 

Kok tahu? Ya, saya sedang mengkaji hadis-hadis kitab Al-Jami' Ash-Shaghir karya Imam As-Suyuthi. Menurut Syekh Albani ada 1000 hadis palsu. Menurut Syekh Al-Ghummari ada sekitar 400 hadis palsu.

Meski demikian Syekh al-Ghummari masih berhusnuzan:

بل من الاحاديث التي ذكرها فيه ما جزم هو نفسه بوضعه إما بإقراره حكم ابن الجوزي بوضعه وهو في اللألي المصنوعة .... اما سهوا او نسيانا وهو الغالب على الظن به واما لتغير رأيه ونظره

Bahkan di antara hadis yang disebutkan ada hadis yang diakui sendiri oleh As-Suyuthi sebagai hadis palsu, ada kalanya dengan menerima penilaian palsu oleh Ibnu Jauzi.... As-Suyuthi adakalanya karena lupa atau lalai, ini yang jadi prasangka kuat, atau karena berubah pendapatnya (Al-Mughir, 32)

Kalau saya pribadi tawaquf, tidak mau menerima hadis yang belum bisa dibuktikan jalur sanadnya. Malu kawan, kemana-mana ngaku punya sanad, giliran hadis keutamaan Tarawih tidak ada sanadnya tapi masih disebarkan. 

- KH. Ma'ruf Khozin -

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda