Mereka Yang Di Kafirkan - HWMI.or.id

Wednesday 1 July 2020

Mereka Yang Di Kafirkan




Mereka yang hakikatnya teriak bela Islam dan mengklaim bahwa mereka melakukan ini untuk kemajuan Islam adalah bohong besar. Sejak kapan Islam mengalami kemajuan dengan cara cacimaki dan fitnah? Islam maju karena umatnya menjadi tauladan umat lain dengan akhlak dan ilmu pengetahuan. 

Habib Quraish Shihab di tuduh anti jilbab, Syiah, sesat bahkan kafir. Padahal, Qurash Shihab yang mengharumkan nama Indonesia. Belum lama, Quraish Shihab menjadi tamu kehormatan Al Azhar, Mesir, tempat dimana dia menuntut ilmu. Quraish Shihab aktif menulis. Puluhan buku sudah dihasilkan, karya yang paling terkenal adalah tafsir al Misbah. Dimana dia menulis tafsir dari semua ayat Al Quran. 

Gus Dur, yang di hina buta mata buta hati, liberal, bahkan kafir oleh sekelompok orang yang tidak suka dirinya. Padahal, Gus Dur ahli kitab kuning, cucu dari pendiri NU dan anak dari KH. Wahid Hasyim, kurang apalagi coba? Berkat Gus Dur, Islam yang identik dengan teroris menjadi Islam yang lembut. Saat peralihan rezim Soeharto, banyak konflik agama di tiap daerah, tapi Gus Dur mampu meredamnya. Sehingga kita bisa lihat, Indonesia bersatu dan damai.

KH. Musthofa Bisri, yang akrab di panggil Gus Mus pun pernah di cela. Dia Ulama yang alim, hanya karena lebih suka dakwah dengan puisi tak dianggap Ulama. Padahal, Gus Mus lah yang menjadi air di tengah tengah api. Tatkala ada sekelompok orang yang mengaku Ulama tapi meneriakan kata bunuh dan kafir, Gus Mus bilang, bahwa Kyai itu adalah bagian dari masyarakat maka harus mengayomi masyarakat. 

Habib Lutfi bin Yahya, yang pernah disebut Liberal bahkan mufsid (perusak) adalah seorang Habib dan Ulama yang menyerukan persatuan. Dia adalah pemimpin tarekat di NU, yang kalo ceramah selalu mendengungkan nasionalisme. Maka tak jarang, jika Habib Lutfi mengadakan acara, yang non Muslim pun ikut hadir karena mereka tahu, bahwa Habib Lutfi selalu sejuk dalam ceramahnya.

Syafi'i Ma'arif yang akrab dipanggil Buya pernah di tuduh kafir hanya karena vokal membela Ahok dari kelompok yang menggunakan isu agama untuk pilkada. Padahal, separuh hidupnya untuk belajar Islam. Dia adalah murid Fazlur Rahman, Cendikiawan asal Pakistan yang mengajar di Amerika. Buya juga aktif menulis tentang Islam, Nasionalisme dan keindonesiaan. 

KH. Said Aqil Siradj sang ahli tasawuf pun banyak difitnah, mulai dari difitnah liberal, sesat, kafir bahkan musyrik. Padahal, Kyai Said selalu mengajak persatuan demi kebaikan bangsa Indonesia. Dia dibenci karena dia mempunyai data, pesantren pesantren yang menjadi corong ekstrimis.

Itulah sebagian Ulama yang membawa keteduhan, tapi justru mereka yang sering dikafirkan. Yang lebih lucu lagi, mereka dikafirkan oleh orang yang ilmunya jauh di bawah mereka dan bukan ahli agama.
Shollu ala nabi Muhammad.

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda