Perkuat Narasi Kebangsaan Buat Perangi Munculnya Paham Khilafah - HWMI.or.id

Wednesday 22 July 2020

Perkuat Narasi Kebangsaan Buat Perangi Munculnya Paham Khilafah



 Masyarakat diminta mewaspadai gerakan kelompok radikal negatif yang berpotensi membuat situasi nasional tidak kondusif. Disinyalir mereka mencari celah di tengah kesibukan pemerintah memerangi pandemi Covid-19 di Tanah Air.




"Ini tentu harus diwaspadai, apalagi gerakan-gerakan itu telah muncul di permukaan," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Syaiful Bakhri dalam keterangannya, Kamis (16/7).

Densus 88 Antiteror Polri beberapa waktu lalu menangkap terduga teroris di dua lokasi terpisah. Keduanya diduga kuat terkait penyerangan Polsek Daha Selatan yang menewaskan Brigadir Leonardo Latupapua yang diserang menggunakan samurai. Pelaku beratribut kelompok teroris ISIS.

Menurutnya, gerakan khilafah seperti di Timur Tengah, sudah lama masuk ke Indonesia. Bahkan banyak warga Indonesia pendukung khilafah pergi ke Suriah. Menurutnya, Indonesia sudah memiliki pengalaman dalan melakukan pencegahan dan penindakan terkait kelompok ini.

"Untuk ideologi khilafah kita bisa melakukan pencegahan sejak dini. Intinya negara harus hadir dan semua pihak yang berkompeten harus dilibatkan," imbuhnya.

Dia menyarankan agar dibuat semacam narasi-narasi berisi informasi dan imbauan untuk menguatkan rasa persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Harus ada kontra narasi baru untuk memerangi propaganda khilafah berupa narasi kebangsaan. Masyarakat harus diberi kesadaran untuk berperan menggunakan kemurnian berpikir dan bertindak untuk menyelamatkan Pancasila sebagai ideologi bangsa," jelas Syaiful.

Dengan Pancasila, katanya, Indonesia akan terbebas dari bahaya tersebut. "Ini mesti dibuat kontra narasi secara cerdas dengan melibatkan berbagai kaidah keilmuan dengan distimulus lagi agar bisa diterima rasional oleh masyarakat," tandasnya.

Sebelumnya, di tengah pandemi Covid-19, masyarakat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, kembali diresahkan dengan beredarnya selebaran paham khilafah dan radikalisme yang dititipkan kepada anak-anak penjual koran di bundaran El Tari. Selain selebaran, belum lama ini sebuah video rapat virtual melalui aplikasi zoom tentang khilafah juga beredar.

Aparat kepolisian resort Kupang Kota bergerak cepat dan langsung mengamankan sepasang suami istri di sebuah indekos di Jalan Air Lobang III, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Sabtu (30/5). Polisi membawa barang bukti berupa laptop, selebaran tentang paham khilafah, beberapa koran dan satu unit sepeda motor.

Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana Binti mengatakan, pasutri yang diamankan akan dimintai keterangan serta penyelidikan lebih lanjut. "Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tetap jaga kesehatan mengikuti protokol pencegahan covid-19," tutupnya.

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda