Pelajaran yg kita peroleh dari Afghanistan - HWMI.or.id

Monday 16 August 2021

Pelajaran yg kita peroleh dari Afghanistan

 


Terus terang, akhir akhir ini, saya sering memantau apa yg terjadi di Afghanistan setelah Pasukan Amerika di tarik.

Dalam waktu yg sangat singkat hampir seluruh Afghanistan telah jatuh ketangan Thaliban, nyaris tanpa perlawanan yg berarti.

Masalahnya kaum nasionalis yg moderat sama sekali tidak terlihat ada kegairahan untuk berjuang. Mereka tidak berani berhadapan dg kaum radikal.

Ketika bertempur kaum nasionalisnya lari tunggang langgang, sibuk selamatkan diri sendiri, padahal akhirnya nanti mereka akan di buru dan di bunuh seperti tikus di dalam got oleh kaum radikal.

Di negeri ini, kaum nasionalis harus punya kekuatan spiritual yg kuat, kalau tidak, nasib kita di Indonesia akan sama seperti dg Afghanistan!

Mereka kaum radikal tidak berniat membangun negerinya, mereka hanya tertarik untuk mati dan masuk Syurga, sementara kaun nasionalis yg beragama secara moderat tidak punya tujuan yg jelas. 

Tidak ada tokoh tokoh nasionalis yg bersuara membangun semangat berbangsa. 

Semua sibuk mencari kekuasaan dan mungkin sekali juga hanya mau cari uang secara mudah. Tidak terlihat ada greget untuk membangun bangsa. 

Membangun bangsa adalah menjangkau hati manusianya dan mengobarkan semangat manusia nya melalui komunikasi dan memberi tujuan jangka panjang yg jelas. 

Ini semua perlu idealisme, padahal semangat idealisme yg saat ini dianggap sebagai sebuah ketololan.

Selama ini, yg terlihat, para politisi kaum nasionalis sangat menyedihkan hanya seperti "scavenger" hewan pemakan bangkai yg maunya makan saja tanpa perlu berjuang. Mereka jauh lebih sibuk saling menjelekkan daripada bekerja sama. Saling mencela dan tidak membangun kritik yg sehat dan bertujuan yg ikhlas.

Kembali kemasalaah Afghanistan, pemerintah Afghanistan yg didukung oleh negara negara barat ternyata terdiri dari para pencoleng.

Militer Afghanistan dimasa lalu selalu minta uang untuk merekrut dan melakukan training tentara mereka. Tetapi, ketika pengabdian mereka diperlukan, kenyataannya sangat rapuh sekali.

Mereka, pemerintah Afghanistan berikut militernya total menerima bantuan dari Amerika dan sekutunya di Barat sebesar 90 milyar dollar untuk pembangunan, rekruitmen pegawai dan tentara dan untuk training. Ternyata uang itu hampir semua dicuri oleh para pejabatnya yg sekarang mungkin sudah sebagian besar meninggalkan Afghanistan. 

Thaliban bisa berkuasa diberbagai propinsi dan saat ini sudah di gerbang Kabul nyaris tanpa perlawanan.

Saya sangat khawatir Indonesia bisa bernasib serupa kalau rasa nasionalisme tidak dibangun dan kalau sampai korupsi tidak di babat habis. Korupsi jelas menggerogoti sendi sendi kita berbangsa.

Semoga kita tidak sedang menuju kearah apa yg terjadi di Afghanistan sekarang.

Semoga Tuhan yg maha kuasa dan jiwa anak anak bangsa yg belum lahir bisa berdoa agar para pemimpin dan para pejabat kita diberi kesadaran akan pentingnya membangun bangsa. Semoga cita cita kita dan cita cita para pendiri bangsa untuk membangun Bangsa yg Cerdas, Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila bisa terwujud. 

By. Mustafa Husin Baabud

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda