Politisasi Demo Toa dan Pengkerdilan Nilai Syariat - HWMI.or.id

Sunday 6 March 2022

Politisasi Demo Toa dan Pengkerdilan Nilai Syariat

Oleh: Abdulloh Faizin 

Melihat gaya shalat di video yang bertebaran di lini masa dengan cara gharib atau asing di tempat demo itu saya menangis. Kita orang orang waras dengan akal waras akan menyimpulkan dengan dengan kesimpulan waras juga akan prihatin. Sebuah nilai klimaks sakralitas Shalat telah dirubah dengan cara tidak sopan dan menggelikan ! itukah para gerombolan ummat Agama mengapa menyelisih koridor klimaks Agama yakni tata cara shalat. Apakah Meraka kurang paham cara shalat ? saya tidak tahu ! mungkin kita yang jernih dan cerdas akan memahami kompleksitas masalah dengan pandangan pengetahuan Agama yang jernih pula. saya lepas dari mereka, saya merdeka dari mereka yang penting kita sama sama berhati hati jangan sampai  terjebak mempermaikan agama ini.

Sampai kapan pengaku tujuh juta manusia dengan dedemitnya ini terus membuat hal hal diluar nalar. dengan kencang tanpa henti teriak menista Agama ! menista Agama ! dengan gorengan gorengan fitnah kepada sang menteri, lalu dibumbui dengan provokasi dan Agitasi yang mengerikan tanpa mempedulikan kegaduhan yang memporak- porandakan persatuan dan kesatuan mementahkan moderasi dan merapuhkan toleransi antar sesama. mereka telah menjadi predator predator sesama dengan meminjam cangkang simbol Agama. mereka bersorban bergamis dan memakai perangkat yang disakralkan syariat namun tindakan jauh panggang dari nilanya.

Mereka hanya semangat beragama jihad terus dikumandangkan digaungkan dan dilemparkan ranah publik menjadi bola panas yang sulit diredam dan hentikan, namun rasa beragama telah dikerdilkan dan dikebiri dalam otak dan kebenciannya sendiri. hal hal yang membangun nilai rasa menghargai dan menghormati antar dan intern pemeluk beragama dimuntahkan begitu saja. dengan membabi buta menolak aturan yang membangun kepekaan sosial dan moralitas lalu dibuangnya mentah mentah. Media sosial penuh dengan cacian bahkan hujatan kepada Mentri seakan mereka telah menjadi manusia suci Tanpa merasa dosa sama sekali

Tidak berhenti sampai di situ para kreator konten mereka di akun akun Facebook, Twitter, You tube, tiktok, watshap, juga telah mendapat ruang dan kesempatan menjadikanya ceruk yang menghasilkan uang dengan cara haram dan konyol yakni mengolah fitnah dan hujatan hanya demi popularitas conten yang menjadi dosa jariah disetiap tayanganya, belum nanti akuntabilitas dosa dari sekian ribu sekian juta sekian milyar yang menontonnya. ini tidak pernah dipikirkan sama sekali mereka. mereka hanya berpikir satu kepentingan merusak Indonesia dengan menghantam para menteri Mentrinya.

Kronologis kepentingan busuk selanjutnya dari framing yang ditebar viral melalui media itu lalu di polarisasi menjadi sebuah kesimpulan bahwa Agama didzolimi, Agama dinista, Agama harus dijaga martabatnya, kehormatannya, marwahnya dengan cara dan istilah yang sering kita dengar mulai dari bela kitab suci bela Ulama, sampai pada bela Toa untuk kepentingan perutnya dan kesemuanya hanya satu kuncinya yakni "Demo dan demo" mereka mencari mangsa dan bidikan untuk demo, apapun dilakukan yang penting demo. Mereka lupa memperbaiki etikanya, Agamanya, yang penting teriakan bernoise Agama dengan gembira bersamangat tanpa rasa malu kepada sesama. Semoga  Alloh menghindarkan kita dari bahaya fenomena pelecehan Agama ini. dan selamat dunia akhirat.

Lamongan 21

(Hwmi Online)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda