Bahasa itu penuh dgn sastra dan penuh banyak arti, karna tidak semua orang yg pintar bahasa arab, bisa memahami kalam para Ulama. Seandainya bisa memahami, pasti orang yg ada di jazirah arab itu jadi Ulama semua. Buktinya cuma segelintir yg jadi Ulama..!
Sebagian kawan kita dari firqoh salafi wahabi, menyalahkan orang yg ber qunut, karna katanya hadisnya tidak shohih dan apabila tidak shohih maka harus di tinggalkan.
Dan salafi wahabi 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗨𝗧𝗜𝗣 pendapatnya Al-Karoji As-Syafi'i
ﻭﻛﺎﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻗﺎﻝ ﺇﺫا ﺻﺢ ﻋﻨﺪﻛﻢ اﻟﺤﺪﻳﺚ ﻓﺎﺗﺮﻛﻮا ﻗﻮﻟﻲ ﻭﺧﺬﻭا ﺑﺎﻟﺤﺪﻳﺚ ﻭﻗﺪ ﺻﺢ ﻋﻨﺪﻱ ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺗﺮﻙ اﻟﻘﻨﻮﺕ ﻓﻲ ﺻﻼﺓ اﻟﺼﺒﺢ
Al-Karoji As-Syafi'i itu telah 𝗠𝗘𝗡𝗘𝗟𝗜𝗧𝗜 sendiri hadisnya.
Sedangkan teman-buru salafi wahabi cuma 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗨𝗧𝗜𝗣. Jadi copy paste/Qila tidak bisa menyalahkan hujjahnya Jumhur Ulama Imam Syafi'i.
Maka nya kata Al-Karoji As-Syafi'i وقد صح عندي belum tentu صح عند الشافعي
Kawan-kawan Salafi Wahabi ini terburu-buru untuk mengamalkan Hadis nabi dan terburu-buru menyalahkan orang lain, seandainya paham kalamnya Al-Karoji As-Syafi'i. Pasti tidak akan menyalahkan orang yg berqunut.!
Makanya kata Ibnu Wahab
لولا مالك والليث لهلكت كنت أظن أن كل ما جاء عن النبي صلى الله عليه وسلم يعمل به
Seandainya tidak bertemu dgn Imam Malik dan Imam laits, maka saya akan celaka. Karna saya menyangka bahwa setiap hadis itu bisa di amalkan..!