Khilafah Ala HTI Bukan Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah - HWMI.or.id

Wednesday 5 August 2020

Khilafah Ala HTI Bukan Khilafah Ala Minhajin Nubuwwah



Gambar (komik kita)



HTI selalu koar-koar bahwa apa yang diperjuangkan itu khilafah Islam, khilafah ala minhajin nubuwwah. Padahal khilafah versi HTI berbeda 180 derajat dengan khilafah ala minhajin nubuwwah.

Diantara letak perbedaannya adalah:
1. Para khalifahnya khilafah ala minhajin nubuwwah, khalifahnya rasyid (terpercaya). Abubakar Asshiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib kesemuanya adalah rasyid, sehingga disebut khulafaur rasyidin (para khalifah yang terpercaya).

Hal ini sangat beda dengan khalifahnya khilafah ala HTI. Jangankan akan menguji keoercayaannya (kerasyidannya), lah....calon khalifahnya saja GJ (Gak Jelas). Bagaimana mau mengetes ke-rasyid-annya, lha wong siapanya saja tidak jelas blas kok.

Katanya Si Atha Abu Rastha. Pertanyaannya, apakah dia itu seorang rasyid? Katanya orang-orang HTI, calon khalifahnya itu Erdogan. Lah...faktanya Erdogan menolak khilafah. Lalu, siapa calon khilafahmu, wahai HTI?

Mencalonkan seseorang yang ingin dijadikan khalifah itu harus transparan, jangan seperti beli kucing dalam karung. Lihat sejarah khalifahyang asli ketika itu (bukan khilafah abal-abal HTI), siapa Abubakar itu? Semua tahu, umat Islam tahu dengan sejelas-jelasnya, jauh sebelum diangkat menjadi khalifah. Pun begitu dengan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Thalib.

Jadi khalifah khilafah ala minhajin nubuwwah JELAS, sedangkan calon khalifah ala HTI GAK JELAS (GJ).

2. Khalifahnya khilafah ala minhajin nubuwwah itu murid Rasulullah. Abubakar, Umar, Utsman dan Ali kesemuanya itu murid Rasul. Ibarat jamaah sholat, dengan Rasul sebagai imam, para Sahabat empat tersebut pada barisan shaf pertama. Lha calon khalifahnya HTI yang nggak jelas "jluntrungnya" itu berada pada barisan shaf ke berapa? Pastinya shaf yang ratusan ribu atau jutaan, bahkan puluhan juta.

3. Khalifahnya khilafah ala minhajin nubuwwah itu sangan dekat dengan nubuwwahnya Rasulullah sehingga digelari "ala minhajin" (pakai nanhaj/metode) kenabian. Lalu apakah calon khalifahnya versi HTI itu mampu mengemban predikat "nubuwwah"? Ternyata jauh panggang dari api.

4. Para khalifah ala minhajin nubuwwah itu berlevel SAHABAT. Lalu apakahcalon khalifahnya versi HTI itu berlevel Sahabat? Jangankan level Sahabat, level tabiin, tabiit tabiin, ulama salaf saja tak mungkin.

5. Prosesi berdirinya khilafah ala minhajin nubuwwah, tidak merusak sistem sebelumnya, sehingga tidak menimbulkan kekacauan dan anarkhis serta perang saudara. Bedanya dengan khilafah ala HTI, berdirinya justru akan merusak ukhuwah Islamiyah, membuat anarkhis, kekacauan dan perang saudara. Khilafah ala HTI justru akan menegasikah khilafah yang sudah berdiri di Indonesia, yaitu khilafah ala NKRI. Jadi khilafahnya HTI justru akan merusak khilafah, yaitu khilafah NKRI.

6. Khilafah ala minhajin nubuwwah tujuannya jelas yaitu demi dakwah Islam, demi izzul Islam wal muslimin, tulus demi tegaknya Islam. Sebaliknya khilafah ala HTI tujuannya untuk.merebut kekuasaan politik, bukan demi tegaknya Islam. HTI hanya memperalat Islam femi memuluskan agenda politiknya.

7. Dll (masih banyak lagi, untuk saat ini cukup 6 perbedaan dulu)

Jadi jelaslah bahwa khilafah ala HTI bertolak belakang dengan khilafah ala minhajin nubuwwah. Untuk itu jangan terkecoh dengan propaganda HTI, jangan mau dibohongi dengan penggiringan HTI.

www.hwmi.or.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda