Oleh : UBK
Kita yang paham sejarah tidak perlu terhentak dengan kejadian kejadian yang sekarang terjadi di Indonesia,
1500 Tahun Silam Syaidina Ali dibunuh oleh Khowarij,
Khowarij selalu melawan pemimpin dan berhenti hingga mereka memimpin, mereka bersekutu dengan segelintir politisi dan politisi
itu selalu membela setiap aksi kejahatannya,
Praktik seperti itu yang pernah terjadi di Karbala, Madinah dan kuffah,
Sekarang mereka hanya menggesernya dalam Ruang yang berbeda, Yaitu INDONESIA.
Sejak dulu Khowarij memang pandai beretorika,mulut adalah mata pedangnya,
Pandai berkelit,licik,dan selalu menyuarakan dirinya adalah korban kedzaliman,
Mereka muncul disetiap peradaban dan oleh Alloh SWT kini dimunculkan ditengah tengah kita,
Mereka membangun kekuatan populasi dengan muatan kebencian itu adalah cara cara Khowarij lama yang kini diterapkan kembali,
Jika saja seorang Hafidz Alquran dihipnotis untuk membunuh Syaidina Ali, apalagi umat saat ini yang masih awam dalam agama.
Mereka mengatasnamakan Islam, disaat sebagian besar umat Islam bukan bagian dari mereka. Khowarij memang tidak pernah mati.
Jika Sepupu Kanjeng Nabi yang alim Sholeh Abdullah ibnu Abbas tidak mampu menyadarkan mereka apalagi kita..???
Khowarij hanya mau mendengarkan pemimpinnya yang dibesarkan paksa, mereka merasa memiliki negara didalam negara, tanah yang dipijak, langit yang dijunjung sepanjang pemimpinnya bukan bagian dari mereka adalah wilayah yang wajib diperangi.
Untuk itu Mari Beragama dengan nalar sehat,
Tolak semua Aksi Khas KHOWARIJ yaitu POLITISASI AGAMA.
Sukabumi 09 Desember 2020
"UBK" (Ustadz Brama Kumbara)
