Salafi-Wahabi Dan Terorisme (3) : Dari Pembantaian, Perusakan Situs Islam Hingga Teror Terhadap Jama'ah Haji - HWMI.or.id

Saturday 3 April 2021

Salafi-Wahabi Dan Terorisme (3) : Dari Pembantaian, Perusakan Situs Islam Hingga Teror Terhadap Jama'ah Haji

 Salafi-Wahabi Dan Terorisme ( 3 ) : Dari Pembantaian, Perusakan Situs Islam Hingga Teror terhadap Jamaah Haji



Hampir dalam sejarah perjalanan Wahabi dipenuhi dengan cerita berdarah terorisme. Pernyataan perang melawan orang yang tidak sepaham dengan mereka, secara resmi diproklamasikan oleh raja Saud pada tahun 1159 M. siapapun yang berbeda ideologi dengan mereka, maka harus diperangi. Setiap orang yang enggan berbaiat dengan mengikuti ideologi mereka, siap-siap mereka menempuh kematian dengan cara yang bengis.


Pada artikel sebelumnya sudah disampaikan bagaimana Wahabi melakukan razia dan perampokan terhadap penduduk kota Thaif, Makkah dan Uyaynah, maka pada artikel ini merupakan lanjutan daerah-daerah yang pernah dijajah oleh ideologi terorisme ini.


1. Pembantaian di Riyad

Selain pembantaian di Thaif, Makkah dan Uyaynah, Wahabi juga melangsungkan pembantaian di daerah lainnya, seperti di Riyad yang terjadi pada tahun 1187. Mereka membunuh penduduk di sana, laki-laki dan wanita, menghancurkan kuburan-kuburan tempat ziarah umat Islam di sana, karena dianggap sarana berbuat syirik.


2. Pembantaian Penduduk Kuwait

Daerah lain yang juga menjadi korban sasaran keganasan Wahabi adalah Kuwait. Mereka melakukan pembunuhan, penyerangan dan perampasan harta milik penduduk di sana yang mereka anggap sebagai orang musyrik. Ada tiga kali penyerangan yang dilakukan Wahabi pada kota ini: Pertama, pada tahun 1790 M, kedua pada tahun 1798 dan ketiga pada tahun 1808. Dari penyerangan-penyerangan ini, korban tidak berdosa banyak dari kalangan sipil dan ulama yang jumlahnya semuanya ribuan orang.


3. Pembantaian Terhadap Jama’ah Haji Dari Yaman

Pada tahun 1921, Wahabi semakin membabi buta dengan membantai jama’ah haji asal dari Yaman. Setidaknya ada sekitar 1000 jama’ah haji yang menjadi korban kebengisan itu. Ceritanya, ketika jama’ah haji berangkat ke Makkah al Mukarramah dalam rangka melaksanakan ibadah haji, di pertengahan jalan mereka dicegat oleh tentara kerajaan Saudi Arabia. Sebagaimana biasanya orang melaksanakan haji yang tidak mungkin membawa senjata, tentu mereka lari tunggang langgang. Namun sesampainya di lembah Tanumah, mereka dikepung dan semuanya dihabisi secara sadis di tempat itu.


4. Pembantaian dan Perampokan di Iraq

Di kota Karbala-Iraq, juga pernah terjadi pembantaian yang sangat sadis yang dilakukan oleh Wahabi. Pada tahun 1802 M, Ibn Saud, putra tertua Abdul Aziz bersama 12.000 pasukan menyerang kota Karbala. Mereka mengepung lalu membunuh penduduk di sana tanpa ada batas prikemanusiaan. Bukan hanya melakukan pembunahan, mereka juga merampok harta benda penduduk yang dianggap sebagai harta ghanimah. Tidak luput dari kejahatan mereka, makam cucu baginda Nabi Muhammad saw, Sayyid Husein As juga menjadi korban. Mereka menjarahi perhiasan-perhiasan dan barang-barang berharga yang berada di makam tersebut.


Dari tragedi ini, setidaknya ada 5000 orang mati menjadi korban kekejiannya. Kabar pembantaian ini akhirnya sampai ke wilayah-wilayah Islam lainnya. Akhirnya, Raja Makhmud II, yang menjabat khalifah Turki Utsmani saat itu mendapat banyak kecaman dari berbagai daerah karena dianggap gagal menjaga umat Islam.


Sejarah kekejaman Wahabi ini juga diakui oleh beberapa pakar sejarah Wahabi, seperti Abdullah ibn Bisyr dalam kitabnya Unwan al Majdi fi Tarikh al Najdi, dan juga kitab resmi Saudi Arabiya al Durar al Saniyah fi al Ajwibah al Najdiyah. Wahabi pun tidak bisa mengelak bahwa keganasan ini benar-benar telah mereka lakukan di perpanjang sejarahnya. Karena semuanya tercatat secara rapi dalam manuskrip sejarah dunia.


Jika kita amati, pembantaian, penganiyaan dan perampokan yang dilakukan Wahabi ini karena salah dalam memahami makna tawassul, ziarah kubur dan tabarruk serta bid’ah. Mereka menganggap orang-orang yang melakukan amaliyah ini sudah menjadi musyrik yang harus dimusnahkan. Kesalahan ini pun memakan korban ideologi terhadap sejumlah terorisme belakangan yang kerap terjadi di bumi ini. Sehingga wajar jika kemudian jika banyak orang mengklaim bahwa ideologi Wahabi merupakan akar dari gerakan terorisme.

Wallahu a’lam

(Islamkaffah.id)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda