Apakah Negara Harus Menerapkan Islam Kaffah? - HWMI.or.id

Thursday 1 September 2022

Apakah Negara Harus Menerapkan Islam Kaffah?

Negara ini harus menerapkan Islam secara kaffah.

Demikian, tuntutan banyak orang.

Tidak cukup negara sendiri yang dihujat, kritikannya lintas negara sampai negara gurun pasir pun tidak selamat dari keluh hujatannya: Saudi tuh gimana, negara Arab, ngakunya negara yang berasaskan Islam, tapi kok ada ini dan itu, kenapa tidak menerapkan Islam secara kaffah.

Kawan! Coba dipikirkan, kalau negeri kita menerapkan Islam secara kaffah, jangan jangan anda yang pertama kali memberontak atau kembali protes atau malah memilih pindah negara berganti kewarganegaraan.

Nih, saya kasih bocoran kondisi negara yang menerapkan Islam secara kaffah.

Khalifah Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu pada menerbitkan Kekhal (keputusan Khalifah mungkin sejenis Kepres gitu kira kira) yang berbunyi:

(لا يتجر في سوقنا إلا من فقه وإلا أكل الربا). 

ورواه مالك والترمذي بلفظ: (لا يبع في سوقنا إلا من قد تفقه في الدين) حسنه الألباني

"Hendaknya tidak seorang pun berdagang di pasar kita selain orang yang telah faham (berilmu), bila tidak, dipastikan ia makan riba."

Ucapan beliau dengan redaksi demikian ini dinukilkan oleh Ibnu Abdil Bar Al Maliky.

Dan ucapan beliau semakna dengan ini diriwayatkan oleh Imam Malik dan juga Imam At Tirmizy dengan redaksi yang sedikit berbeda: "Hendaknya tidak seorang pun berdagang di pasar kita selain orang yang telah menguasai ilmu agama." Riwayat ini dinyatakan sebagai riwayat yang hasan oleh Al Albani. 

Imam Al Qurthuby menyatakan: "Adapun orang yang bodoh tentang hukum perniagaan,–walaupun perbuatannya tidak dihalangi- maka tidak pantas untuk diberi kepercayaan sepenuhnya dalam mengelola harta bendanya. Yang demikian ini dikarenakan ia tidak dapat membedakan perniagaan yang terlarang dari yang dibenarkan, transaksi yang halal dari yang haram. 

Sebagaimana ia juga dikawatirkan akan melakukan praktek riba dan transaksi haram lainnya, demikian juga halnya dengan orang kafir yang tinggal di negeri Islam." (Ahkamul Qur'an oleh Imam Al Qurthuby Al Maliky 5/29.)

Kira-kira bila hari ini peraturan ini diterapkan, apa anda akan mendapat sertifikat layak berdagang di pasar Islam? 

Bila anda belum kafah mengapa menuntut agar yang lain kafah?

Bila anda sedang berproses, mengapa anda sensi dengan orang lain yang sedang berproses?

Kawan, harga cermin itu murah kok, yuk kita bercermin bersama.

Dr. Muhammad Arifin Badri

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda