NU sejak dulu tidak menuntut dihargai, tetapi selalu berada di posisi "berharga" - HWMI.or.id

Sunday 22 October 2023

NU sejak dulu tidak menuntut dihargai, tetapi selalu berada di posisi "berharga"

(Nasihat untuk Pengurus NU dari Mbah Kiai Sahal Mahfudz)

Saat silaturrahim NU di Bangil, awal tahun 1993, Mbah Sahal ngendikan "... Nahdlatul Ulama itu memang serba laris. Diam disoroti, ngomong juga disoroti. Apalagi berpolah, bakal disoroti oleh semua pihak. Ini menunjukkan bahwa Nahdlatul Ulama kehadirannya tidak hanya milik warga NU saja. Nahdlatul Ulama milik masyarakat."

Mbah Sahal pun melanjutkan bahwa Nahdlatul Ulama sejak dulu memang tidak menuntut dihargai, tetapi selalu berada di posisi "berharga", soal dihargai itu juga bukan tujuan, melainkan sebagai dampak saja.

Adalah naif, kalau masyarakat NU lalu mengeluh, mengadu domba, protes dan membalas keburukan dengan cara-cara yang buruk.

Mbah Sahal mengakhiri pesannya, bahwa komitmen tinggi Nahdlatul Ulama justru paling kuat itu dari bawah. NU di Ranting dan MWC itu mempunyai komitmen tinggi terhadap pengembangan dan peningkatan praktik ajaran Ahlussunnah waljamaah. Yang atas kadang masih kebanyakan mikir dan minggar-minggir karena situasi, apalagi kalau menyangkut masalah politis. Berbeda dengan arus bawah, semangatnya sulit dibendung, tak diragukan dan sulit dipengaruhi oleh apapun kalau menyangkut ajaran Aswaja Annahdliyyah.

Kagem Mbah Yai Sahal Mahfudz lahul fātihah 🤲🤲🤲

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda